Obituari Firmansyah Saftari, Pegiat Robotik Indonesia

Obituari Firmansyah Saftari, Pegiat Robotik Indonesia
info gambar utama

Kabut duka menyelimuti keluarga serta kerabat Firmansyah Saftari. Pegiat robotik Indonesia itu menghembuskan napas terakhirnya hari ini (15/11) sekitar pukul 9 pagi di Bandung, Jawa Barat.

Firmansyah Saftari dikenal sebagai pegiat robotik Indonesia, karena beragam karyanya di bidang tersebut. Selain mendirikan SAFT7 Robotics, ia juga menerbitkan buku Proyek Robotik Keren dengan Arduino. Buku tersebut berisi panduan lengkap memulai proyek robotik yang menarik.

Sementara untuk SAFT7 Robotics, perusahaannya itu telah menjalin beberapa kerja sama dengan merek ternama. Contoh proyeknya seperti VR Simulation Simulator untuk INTEL Indonesia di Hartono Elektronika Surabaya, Grand Floor Piano berukuran 9x3 meter pesanan Casio Indonesia, dan 3DOF Motion Simulator di acara Toyota New Yaris 2018 Safety Campaign.

Grand Floor Piano | saft7robotics.com
info gambar

SAFT7 Robotics juga sempat menjadi salah satu peserta di Paviliun Archipelageek Bekraf, dalam ajang International South by Southwest (SXSW) di Texas, Amerika Serikat, pada 11-14 Maret 2018 lalu.

Tim SAFT7 Robotics menjadi delegasi yang dibawa oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI bersama perusahaan start-up di indistri kreatif lainnya seperti SERUNIAUDIO, Kata.ai, Mycotech, Squiline, Vestifarm, Digital Happiness, Minikino, dan Telkomsel NextDev.

Saftari memulai kariernya di bidang robotik pada 1997. Setelah lulus dari STISI Bandung di jurusan desain produk, ia bergabung dengan plasa.com untuk mengawali karier digitalnya pada 1997.

Dilansir dari Liputan6.com, selama 15 tahun berkarier Saftari telah menangani beragam klien papan atas. Di antaranya adalah Mitsubishi, Metro, Honda, Samsung, Nestle, Caltex, Indosat, Unilever, Total Indonesie, dan Citibank.

Menurut Saftari, resep kesuksesannya tidak rumit. Di program Inspirato Liputan6 ia mengatakan bahwa hobi atau minat yang kita miliki jika dikerjakan dengan serius bisa membuat penghasilan.

Someday hobi bisa mendukung kita di saat kita tidak punya pekerjaan. Misalnya, kalau kita punya hobi dengan otomotif, kita bisa mendapatkan penghasilan dari situ dengan cara memperbaiki mobil teman dan sebagainya,” tuturnya.

Firmansyah Saftari pagi ini tiba-tiba drop, yang diduga karena kelelahan. Almarhum kemudian langsung dibawa ke rumah sakit tetapi nyawanya tidak tertolong. Jenazah rencananya dimakamkan di pemakaman umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.


Sumber: Liputan6, Solotrust

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini