Berkat CFD, Indonesia Punya Pembalap Downhill Kelas Dunia

Berkat CFD, Indonesia Punya Pembalap Downhill Kelas Dunia
info gambar utama

Tren Car Free Day (CFD) mulai menjamur di Indonesia sejak beberapa tahun ke belakang. Kegiatan menutup sejumlah ruas jalan di pusat kota untuk dibebaskan dari kendaraan bermotor dan diganti aktivitas jalan sehat atau senam pagi ini, jamak ditemui tak hanya di kota besar tapi juga beberapa daerah.

Setelah menjadi agenda rutin seminggu sekali di akhir pekan, CFD mulai banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Selain memberi waktu dan tempat untuk berolahraga bersama di pagi hari, omzet penjualan pedagang di CFD juga meningkat, dan siapa sangka bisa melahirkan seorang pembalap Downhill kelas dunia!

Kawan GNFI sudah pernah mendengar cabang olahraga yang satu ini? Betul, Downhill adalah salah satu jenis balap sepeda tapi dengan trek pegunungan atau perbuktian. Olahraga ini semakin diminati di Indonesia usai penggunaan sepeda jamak dijumpai di CFD.

Kembali ke pembalap Downhill Indonesia kelas dunia, sudah tahukah kalian dengan orangnya?

Khoiful Mukhib | Dok. 76 Rider
info gambar

Khoiful Mukhib namanya, dan ia menjadi salah satu dari 76 anggota Indonesian Downhill (76 IDH) yang namanya harum di tingkat internasional. Dilansir dari Kompas, Khoiful pernah mengikuti Kejuaraan Dunia Downhill di Australia pada 2017. Pria asal Jepara ini masuk tiga besar pembalap nasional dengan poin UCL terbanyak.

UCL adalah United Cycling International, induk internasional olahraga balap sepeda. Menurut penutuan Rudy Purnomo selaku manager 76 Rider, IDH sudah masuk kalender kejuaraan UCL sejak 2015. Namun, tidak semua kelas yang dipertandingkan, hanya Man Elite dan Woman Elite saja.

Dengan tampil di 76 IDH, pembalap bisa mengumpulkan poin UCL yang berpengaruh ke posisi mereka di peringkat dunia. Semakin banyak poin yang diraih, semakin besar peluang mengikuti kejuaraan Downhill dunia.

Kembali ke Khoiful Mukhib, ia sekarang menempati peringkat 45 dunia. Setelah tampil di Asian Games 2018, Khoiful bertekad bisa lebih kompetitif saat mengikuti kompetisi Downhill tingkat dunia.

“Di Asia Tenggara, Indonesia nomor 1. Di Asia, kita sudah membuktikan nomor 1 melalui Mukhib lewat ajang Asian Games. Di level dunia, suatu saat melalui generasi di bawah Muktib pasti bisa berbicara,” imbuh Rudy Purnomo.


Sumber: Kompas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini