Satu Lagi Alasan Untuk Mengunjungi Ternate di Penghujung Tahun

Satu Lagi Alasan Untuk Mengunjungi Ternate di Penghujung Tahun
info gambar utama

Ternate di Maluku Utara akan menyambut liburan akhir tahun dengan mengadakan Festival Kora-Kora pada akhir Desember.

Festival Kora-Kora akan menampilkan berbagai kegiatan, termasuk parade kora-kora (perahu tradisional dari kesultanan Ternate), kompetisi perahu dayung tradisional, dan kompetisi memancing. Pertunjukan budaya juga akan ditampilkan selama festival, seperti dikutip dari tempo.co.

“[Kami akan mengadakan festival] untuk menjadikan Ternate sebagai tujuan liburan akhir tahun,” kata Samin Marsaoly, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ternate.

Mahkota Sultan Ternate diperlihatkan kepada tamu kehormatan menjelang pembukaan Festival Legu Gam 2014, di Kesultanan Ternate, Maluku Utara, Minggu (13/4/2014). Mahkota yang sudah ada sejak 1257 ini terdiri dari rambut, lempengan emas, dan 113 buah batu permata.(KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Mahkota Sultan Ternate diperlihatkan kepada tamu kehormatan menjelang pembukaan Festival Legu Gam 2014, di Kesultanan Ternate, Maluku Utara, Minggu (13/4/2014). Mahkota yang sudah ada sejak 1257 ini terdiri dari rambut, lempengan emas, dan 113 buah batu permata | Foto: Roderick Adrian Mozes/ Kompas

Terlepas dari Festival Kora-Kora, kota ini juga dikenal karena sejarahnya, keindahan alam, masakan, dan budayanya. Menurut kompas.com, di Kedaton Kesultanan Ternate, misalnya, orang dapat menemukan mahkota suci yang dihiasi dengan rambut, emas, dan berlian. Dikatakan bahwa rambut tersebut terus tumbuh dan akan dipotong saat ritual khusus, biasanya bertepatan dengan hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban.

Hidangan Gohu Ikan yang disajikan di Kedai Mita, Komplek Kotabaru, pusat kota Ternate | Foto: Dhemas Reviyanto / Tempo
info gambar

Dalam hal kuliner, Ternate juga memiliki makan kebun yang terdiri dari singkong dan pisang dikukus dalam santan, papeda terkenal (bubur sagu lengket), dan gohu ikan cakalang (ikan mackarel atau tuna cincang dicampur dengan rempah-rempah).

Makanan semacam itu biasanya disajikan dengan air guraka (minuman yang terbuat dari jahe, gula aren, cokelat, susu, dan kopi yang mengandung rempah-rempah).


Sumber: Jakarta Post | Kompas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini