Ada yang menarik di akhir pekan ini di Surabaya. Sebagai bagian dari salah satu kota terbesar di Indonesia, Surabaya memang menjadi tujuan yang tepat untuk mengukir juga menyematkan banyak ilmu serta wawasan. Seperti halnya yang hadir melalui DiploFest 2018.
DiploFest 2018 hadir di Surabaya, setelah bulan lalu hadir di Jogja dan bulan depan siap meluncur ke Bandung. DiploFest kemudian menjadi salah satu agenda Kementerian Luar Negeri RI yang hadir guna meleburkan batas yang ada di masyarakat khususnya anak muda mengenai hal-hal apa saja yang dilakukan juga dikerjakan oleh para diplomat.
Dengan demikian, harapannya para generasi muda mampu mengenal lebih dalam mengenai tugas-tugas diplomat Indonesia yang tersebar di berbagai negara juga organisasi internasional. Sebab tak dapat dipungkiri, bahwa generasi muda merupakan generus penerus yang akan melanjutkan tonggak penggiat diplomasi di masa yang akan datang.
DiploFest 2018 di Surabaya kali ini tentunya hadir dengan berbagai macam keseruan. Beberapa acara yang telah digagas sejak kemarin (23/11) ialah hadirnya para Dirjen di lima universitas di Surabaya guna membicarakan topik-topik tertentu seperti Palestina maupun masalah multilateral.

Di hari kedua ini, Sabtu (24/11) terdapat kunjungan langsung dari Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi yang hadir guna menyapa kurang lebih 700 mahasiswa di Surabaya, tepatnya di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen Kampus C Universitas Airlangga. Dalam penyampaiannya, Menlu Retno mengajak seluruh peserta untuk memberikan dukungan terhadap konflik-konflik yang ada, salah satunya terkait Palestina. Sebab menurutnya, dukungan yang diberikan ialah bentuk dari amanah konstitusi yang juga merupakan upaya mendukung keadilan.
Selain itu, dalam rangkaian kegiatan DiploFest terdapat pula tes bahasa Inggris yang dihadirkan. Kondisi tersebut mengingat bahwa bahasa Inggris menjadi sesuatu yang penting khususnya di era global. Di sisi lain, acara ini juga menjadi ajang guna memperkenalkan Safe Travel yakni sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Luar Negeri guna dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia yang berpergian ke luar negeri. Aplikasi ini menjadi salah satu bentuk inovasi perlindungan yang disajikan untuk masyarakat Indonesia.
Hal-hal terkait keprotokolan juga menjadi sesuatu yang diangkat dalam acara ini. Langkah-langkah dan strategi jitu dalam menerima tamu asing, rupanya turut disampaikan.
Lebih dari itu, setelah digelar di Universitas Airlangga, puncak acara DiploFest berlanjut di JX International Convention Exhibition Surabaya, yang turut dimeriahkan oleh Silampukau, Ipang Lazuardi, dan grup band The Changcuters.
Wah menarik ya! Bagaimana kawan GNFI? Apakah kalian menjadi salah satu peserta yang terlibat di dalamnya?
Sumber: Liputan Langsung GNFI
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News