Direktorat jenderal pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat ini sedang membangun tanaman yang mampu mengolah air limbah di Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat untuk membantu operasi masjid agung ini.
Direktur Jenderal Karliansyah mengatakan pembangunan tanaman tersebut dimulai pada awal 2018 dan dijadwalkan selesai pada bulan Desember.
“Istiqlal menghabiskan dana hingga Rp 2 miliar setiap tahun untuk air bersih. Jadi, jika air sudah bersih [setelah diproses oleh tanaman tersebut], maka masjid tidak perlu mengeluarkan uang sebanyak itu lagi,” katanya pada hari Minggu, seperti dikutip dari kompas.com .
Kementerian mengalokasikan Rp 7 miliar untuk membangun fasilitas air limbah. Atas pembagian yang terdiri dari pabrik perawatan yang menelan biaya Rp 4 miliar dan saluran yang menelan biaya Rp 3 miliar.
Masjid Istiqlal dipilih sebagai tempat untuk tanaman fasilitas air limbah dan pusat distribusi karena masjid ini merupakan ikon kota Jakarta, kata Karliansyah.
Masjid ini secara teratur dikunjungi oleh wisatawan domestik dan asing, serta oleh tamu negara yang mengunjungi Jakarta.
Karliansyah menjelaskan bahwa tanaman akan mengambil air limbah dari Masjid Istiqlal, seperti (air) wudhu dan air toilet. Air akan diproses di tanaman, disimpan dan diuji oleh laboratorium untuk memastikannya memenuhi standar air bersih Kementerian Kesehatan.
“Jika kami membuangnya ke sungai itu akan menjadi kotor, bercampur dengan limbah lainnya. Itu sebabnya kami membangun kanal, sehingga air limbah menjadi bersih,” kata Karliansyah.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
