Ditulis oleh Dasril Roszandi

Sejumlah pria membawa kandang dengan orangutan di dalamnya bukan untuk ditangkap, sebaliknya, para pria tersebut berasal dari Penyelamatan Satwa Internasional Indonesia (IAR - Indonesia's International Animar Rescue) dan mereka membawa orangutan ke pedalaman hutan untuk membebaskan mereka kembali ke habitat alami mereka.

Operasi pelepasan yang terjadi baru-baru ini adalah bagian dari kerja sama IAR dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.
Keempat individu orangutan tersebut dalam perjalanan mereka ke alam liar merupakan individu yang masih muda dan diberi nama Ongki, Rambo, Kepo, dan Ami. Semuanya direhabilitasi setelah pernah menjadi korban perdagangan orangutan ilegal dan penangkaran.

Butuh 17 jam perjalanan dari kota Ketapang di Kalimantan Barat ke kantor Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Nanga Pinoh, kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Setelah istirahat malam, tim penyelamat orangutan melanjutkan perjalanan panjang keesokan harinya.

Tim melakukan perjalanan di sepanjang rute off-road dengan mobil selama empat jam dan melaju di sepanjang Sungai Mentatai selama satu jam lagi, sebelum mendaki medan kasar dengan dukungan penduduk setempat, yang membantu membawa kandang ke tujuan pelepasan. Penduduk desa sangat membantu dalam mengangkut kandang kera berat ke atas dan ke hilir, menempuh jarak lebih dari 9 kilometer melintasi hutan. Tanpa bantuan mereka, tim tidak akan mampu menyelesaikan operasi pelepasan dengan lancar.

Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya dipilih sebagai tempat pelepasan karena hutan alam dan murni. Sebuah survei oleh IAR menunjukkan sejumlah besar pohon sebagai pasokan makanan, sementara status taman nasional berarti kondusif untuk menyelamatkan kera dan konservasi habitat mereka.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News