“Menjajah” Amerika Lewat Masakan Indonesia

“Menjajah” Amerika Lewat Masakan Indonesia
info gambar utama

Bisnis kuliner begitu menjamur di Indonesia. Tapi bagaimana dengan di luar negeri?

Kita telah banyak disuguhi beragam informasi mengenai restoran Indonesia yang ramai di kunjungi di luar negeri. Sangat membanggakan memang, tapi kesuksesan itu juga diiringi perjuangan yang tidak enteng dari para pengelolanya.

Termasuk di Amerika Serikat, sebuah negara dengan beraneka ragam makanan dunia yang bisa dijumpai. Di Negeri Paman Sam, kuliner Indonesia bersaing ketat dengan kuliner-kuliner Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam dan Thailand.

Langkah cepat pun harus diambil. Solusi harus segera didapat agar ketenaran kuliner Indonesia tidak dikalahkan serbuan kuliner negara tetangga. Salah satu caranya adalah melalui seminar yang dilakukan Indonesian Diaspora Business Council (IDBC).

Dalam forum Innovation Network of Asia (INA) 2018 di Jakarta pada Kamis (6/12) lalu, presiden IDBC, Fify Manan, menerangkan tantangan utama yang dihadapi para pebisnis restoran Indonesia di luar negeri.

“Pasokan bumbu-bumbu Indonesia sering kali tidak cukup sehingga pebisnis restoran indonesia kesulitan memasak makanan indonesia yang kaya akan bumbu. Kadang mereka pun harus mengganti bumbu dengan bahan lain yang lebih mahal sehingga rasanya bukan hanya kurang otentik tetapi juga harga masakannya pun jadi lebih mahal,” terangnya, melalui siaran pers yang diterima GNFI.

Fify kemudian memberikan satu solusi, yakni menyarankan kerja sama dengan maskapai penerbangan Indonesia yang beroperasi di luar negeri, untuk menyuplai bumbu-bumbu tersebut.

“Mungkin kita bisa meniru Thailand yang maskapai nasionalnya Thai Airways diperbantukan untuk memasok bumbu dan bahan-bahan makanan guna mendukung bisnis restoran Thailand di luar negeri,” imbuhnya.

Selain menawarkan solusi, Fify juga berencana meningkatkan citra masakan Indonesia di Amerika Serikat (AS). Di awal tahun 2019 nanti ia akan membuka restoran WIN Grill & Gastrobar di Atlanta, Georgia. Menurut Fify, itu bukan restoran fine dining bukan pula restoran tradisional Indonesia, melainkan restoran upscale yang bisa dinikmati beragam kalangan.

Untuk menemani restoran, akan didirikan pula House of Indonesia yang di dalamnya berisi produk-produk khas Indonesia, seperti kekayaan budaya yang diproduksi oleh Industri kreatif Tanah Air.


Sumber: Siaran pers IDBC

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini