Traveloka Akuisisi 3 Perusahaan Indonesia, Vietnam, dan Filipina

Traveloka Akuisisi 3 Perusahaan Indonesia, Vietnam, dan Filipina
info gambar utama

Traveloka mengakuisisi tiga agen travel online alias online travel agencies (OTA), yaitu Pegipegi dari Indonesia, Mytour dari Vietnam, dan Travelbook dari Filipina.

Nilai akuisisinya mencapai US$ 66,8 juta atau sekitar Rp 968,6 miliar (kurs Rp 14.500 per dolar AS).

Sebelum dibeli Traveloka, ketiganya merupakan anak usaha perusahaan asal Jepang Recruit Holdings. Dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Good News from Indonesia dari techinasia.com, Senin (17/12/2018), semua kepemilikan saham tiga perusahaan itu sudah dipindahkan ke Jet Tech Innovation Ventures Pte Ltd, perusahaan yang terdaftar di Singapura.

Foto: Reurters/Beawiharta
Foto: Reurters/Beawiharta

Traveloka merupakan startup yang berstatus unicorn atau bervaluasi di atas US$1 miliar. Dilaporkan CNBC Indonesia, sebelumnya Traveloka sudah menyuntik PasarPolis, startup digital asuransi, pada 10 Agustus 2018.

Traveloka beroperasi sejak 2012 dan telah melakukan penggalangan dana sebanyak empat kali dan telah mengumpulkan dana investor di atas US$500 juta. Salah satu investornya adalah JD.com, Sequoia Capital dan East Ventures.

Pemilik tunggal perusahaan asal Singapura itu adalah Jet Tech Ventures Pte Ltd, yang seluruh sahamnya dikuasai Traveloka dipimpin oleh CEO Ferry Unardi

Recruit Holdings, yang baru-baru ini membeli aplikasi lowongan pekerjaan Glassdoor, membeberkan alasan penjualan tiga perusahaan itu, yaitu persaingan yang terlalu ketat di industri OTA Asia Tenggara.

Foto: detikFinance/Traveloka
Foto: detikFinance/Traveloka

Dilaporkan detikFinance, pada 2016, Travelbook mencatat rugi US$ 2,5 juta dengan omzet US$ 701.000, Sementara Mytour menderita rugi US$ 2,1 juta dengan omzet US$ 5,5 juta. Kedua perusahaan mencatat rugi tiga tahun berturut-turut dari 2014 hingga 2016.

Sedangkan Pegipegi mencatat keuntungan US$ 158.000 dengan omzet US$ 29 juta di 2016. Meski demikian, labanya itu anjlok 94% dari tahun sebelumnya.

Sebelumnya Traveloka pernah bilang sedang mencari US$ 400 juta untuk bisa melebarkan sayap tak hanya di industri pemesanan tiket pesawat dan hotel saja. Selain beroperasi di Indonesia, unicorn ini juga berkiprah di Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, hingga Filipina.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini