
Ratusan seniman baru-baru ini berkumpul di area perbelanjaan di Jl. Gatot Subroto, Surakarta (juga dikenal sebagai Solo), Jawa Tengah, membawa serta kuas cat, cat minyak, cat semprot, dan peralatan lainnya.
Pertemuan itu adalah bagian dari sebuah acara yang disebut “SOLO is Solo” dan setelah jam 9 malam, para seniman menyebar ke beberapa lokasi di kota.

Tangan mereka dengan cekatan mendekorasi pintu, dinding, dan bahkan beberapa mobil di jalan utama kota. Kegiatan tersebut lebih cocok disebut penciptaan mural daripada vandalisme. Para seniman mural telah membuat persiapan untuk menampilkan karya mereka kepada masyarakat Surakarta, serta wisatawan.

Inisiator SOLO is Solo, Irul Hidayat, mengatakan bahwa lukisan mural tersebut tidak dibuat secara acak tetapi telah dirancang dan dikonseptualisasikan untuk hasil yang optimal. Irul mengatakan mural bisa menjadi alat yang berguna untuk mencapai tujuan yang menarik dan edukatif di ruang publik melalui tema budaya, sosial dan kebangsaan.

Jalan sepanjang 400 meter Jl. Gatot Subroto kemudian berisikan mural yang dibuat oleh para seniman, yang berasal dari 28 kelompok, sebagai pameran publik. Semua karya diciptakan dari 18 hingga 28 Oktober, yang sekaligus menandai Hari Sumpah Pemuda. Zona belanja tersebut kemudian diharapkan untuk menjadi tujuan wisata baru.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News