Hyundai: Mencengkeram Asia Tenggara dari Indonesia

Hyundai: Mencengkeram Asia Tenggara dari Indonesia
info gambar utama

Dana sebesar 880 USD telah dialokasikan Hyundai untuk membangun pabrik mobil listrik pertama di Asia Tenggara. Indonesia menjadi negara yang dipilih oleh Hyundai Motor Corporation (HMC).

Rencananya, pabrik Hyundai yang berafiliasi dengan KIA Motors ini akan membuat 250 ribu unit per tahun, termasuk mobil listrik. Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), pada Reuters.

Dari pembuatan unit sebanyak itu, sekitar 53% dialokasikan untuk pasar ekspor yang meliputi wilayah Asia Tenggara dan Australia, sedangkan 47% sisanya untuk pasar domestik.

Sementara itu alasan terpilihnya Indonesia sebagai tempat didirikannya pabrik Hyundai karena terdapat cadangan biji nikel laterit yang cukup banyak. Komponen tersebut merupakan bahan yang sangat penting untuk memproduksi baterai lithium di mobil listrik.

Selain itu, Hyundai juga berniat menyaingi dua raksasa produsen mobil asal Jepang, Toyota dan Honda, yang merajai pasar Asia Tenggara. Di bulan Januari-Oktober tahun ini misalnya, Toyota dapat menjual 463.565 unit mobil hanya di Indonesia, sedangkan produk Hyundai hanya terjual 1.372. Data diambil dari LMC Automotive.

Tidak adanya pabrik Hyundai di Asia Tenggara dinilai sebagai salah satu penghambat produsen mobil asal Republik Korea ini untuk mengembangkan pasarnya. Dengan pembuatan pabrik di Indonesia, rencana Hyundai untuk mencengkeram pasar Asia Tenggara semakin terbuka, setelah didirikannya pabrik perakitan di Vietnam.

Manuver Hyundai dalam mendirikan pabrik mobil ini juga melanjutkan kebijakan lainnya, yang menginvestasikan dana USD 250 juta di Grab. Hyundai berencana menyediakan mobil elektrik untuk para pengemudi Grab di Asia Tenggara.


Sumber: seasia.co, Kompas.com, Reuters

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini