Bandara Sebagai Galeri Seni Karena Seniman Ini

Bandara Sebagai Galeri Seni Karena Seniman Ini
info gambar utama

Tiga lukisan karya seniman Indonesia Erica Hestu Wahyuni ​​menghiasi dinding Terminal 3 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, seperti yang dikutip dari kompas.com.

Erica, a graduate of the Indonesian Arts Institute (ISI) and the Surikov Art Institute in Moscow, Rusia, said in a statement that since people spent many hours in the airport, she wanted the airport to become a larger medium, a space that allowed travelers to enjoy artwork and an educational platform, not limited to transit and waiting rooms only.

Erica is hardly a new kid on the block. Having exhibited her works in various countries, Erica’s paintings are popular among collectors in Europe and America.

There are three paintings featured at Terminal 3, namely Ganica the Red Elephant, Valley of the Welfare of the Universe and Valley of the Hope. Each painting is 2.55 x 2.55 meters and has special meaning.

Valley of the Welfare of the Universe, for example, highlights the importance of mental and physical health to foster the welfare of the universe.

“Art makes everything become more comfortable and relaxing. If [art] is the daily bread of a person, it will make them feel more peaceful,” the 47-year-old artist said.

In addition to the three paintings, Erica said she would add three more pieces for Terminal 3 on Jan. 25.

Erica also shared her plan to lend her piano, which features her painting.

“I saw a piano while transiting in [Amsterdam airport] Schiphol. Travelers can play the piano while waiting, making the airport livelier,” she said, adding that she hoped the airport could also serve as an art gallery in the future.

Erica, lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) dan Institut Seni Surikov di Moskow, Rusia, mengatakan dalam sebuah pernyataan berangkat dari fakta yang ada dimana orang-orang menghabiskan berjam-jam di bandara, ia ingin bandara menjadi media yang lebih besar, ruang yang memungkinkan wisatawan untuk menikmati karya seni dan platform pendidikan, tidak terbatas hanya untuk transit dan ruang tunggu saja.

Erica bukan anak baru di area ini. Setelah memamerkan karyanya di berbagai negara, lukisan Erica sangat populer di kalangan kolektor di Eropa dan Amerika.

Ada tiga lukisan yang ditampilkan di Terminal 3, yaitu Ganica sang Gajah Merah, Lembah Kesejahteraan Semesta, dan Lembah Harapan. Setiap lukisan berukuran 2,55 x 2,55 meter dan memiliki makna khusus.

Lembah Kesejahteraan Alam Semesta, misalnya, menyoroti pentingnya kesehatan mental dan fisik untuk menumbuhkan kesejahteraan alam semesta.

“Seni membuat segalanya menjadi lebih nyaman dan santai. Jika [seni] adalah roti harian seseorang, itu akan membuat mereka merasa lebih damai,” kata seniman berusia 47 tahun itu.

Selain tiga lukisan itu, Erica mengatakan dia akan menambahkan tiga buah lagi untuk Terminal 3 pada 25 Januari mendatang.

Erica juga membagikan rencananya untuk meminjamkan pianonya, yang menampilkan lukisannya.

“Saya melihat piano saat transit di [bandara Amsterdam] Schiphol. Wisatawan dapat memainkan piano sambil menunggu, membuat bandara lebih hidup,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia berharap bandara juga bisa berfungsi sebagai galeri seni di masa depan.


Sumber: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini