Oleh-oleh LAPAN-A3 dari 500Km Dari Permukaan Bumi

Oleh-oleh LAPAN-A3 dari 500Km Dari Permukaan Bumi
info gambar utama

Teman-teman tahu NASA kan? NASA atau National Aeronautics and Space Administration merupakan badan yang berurusan dengan antariksa di Amerika Serikat. Nah, di Indonesia kita juga punya badan semacam NASA, badan tersebut ialah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang lebih dikenal melalui singkatannya yakni LAPAN.

Tentunya LAPAN juga memiliki satelit sendiri. Baru-baru ini satelit milik LAPAN, LAPAN-A3 melewati Madinah dan tanpa membuang kesempatan memotret kota suci umat Islam tersebut dari luar angkasa.

LAPAN-A3 merupakan satelit hasil kolaborasi dari LAPAN yang merupakan lembaga pemerintah nonkementerian dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Jepretan kota Madinah dari luar angkasa tersebut dibagikan melalui akun sosial media milik LAPAN seperti twitter dan Instagram.

Disebutkan oleh LAPAN bahwa Madinah kini semajin hijau karena semakin banyaknya tumbuhan yang tumbuh disana.


Fakta itu bisa dilihat dari adanya warna merah, yang disebut LAPAN sebagai vegetasi alias terdapatnya tumbuh-tumbuhan.

Sebagai informasi, LAPAN A3 meluncur pertama kali pada 22 Juni 2016 lalu dan mengorbit di ketinggian 500 kilometer dari permukaan bumi. Pada saat peluncurannya, LAPAN A3 membutuhkan waktu sebanyak 17 menit untuk mencapai orbit yang kini menjadi lintasannya.

Adapun peluncuran satelit hasil karya anak bangsa tersebut diluncurkan dengan menumpang (piggyback) roket PSLV-C34 yang dimiliki oleh India. Sekaligus menjadikannya menumpang pada misi utama Cartosat, serta dua satelit buatan perguruan tinggi di India; Sathyabamasat dan Swayam.

Rupanya yang menumpang di roket tersebut tidak hanya Indonesia, namun juga beberapa negara lain seperti Amerika Serikat yang meluncurkan SkySat Gen2-1 dan Dove Satellites, Jerman dengan BIROS, dan Kanada yang menumpangkan 2 satelit; GHGSat-D dan M3Msat.

Ilustrasi satelit LAPAN-A3 | Sumber: Spaceflight101
info gambar

Setiap harinya LAPAN A-3 mengelilingi bumi sebanyak 14 kali dengan 4 kali melintasi Indonesia. Satelit ini dikembangkan di Pusat Teknologi Satelit LAPAN yang terletak di Rancabungur, Bogor. Nantinya, satelit ini akan difungsikan untuk pemantauan lahan pertanian dan wilayah perairan laut Indonesia, serta digunakan untuk pengukuran medan magnet bumi, dan uji eksperimen peralatan yang dikembangkan oleh enginer LAPAN.

Semoga Indonesia bisa menyusul Madinah yang menjadikan daerahnya semakin hijau ya.


Sumber: Detik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini