Di Tengah Suhu Minus 20 Derajat, Produk Indonesia Juga Laris Manis

Di Tengah Suhu Minus 20 Derajat, Produk Indonesia Juga Laris Manis
info gambar utama

Dari tahun ke tahun, produk makanan dan minuman Indonesia makin dicintai di China. Mulai dari makanan berat, hingga jajanan dari Indonesia.

Seperti yang diungkapkan oleh Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia Untuk China dalam ajang 2019 Harbin Import Food Expo di Harbin, kota Heilongjiang, provinsi di ujung utara China yang terkenal dengan cuaca yang sangat dingin dan memiliki suhu udara hingga minus puluhan derajat celcius.

"Perusahaan Indonesia yang menawarkan produk-produk andalannya di pameran awal tahun ini yaitu PT. Serena Indopangan Industri; Golden Food International; PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk; United Harvest China Co, Ltd; Kapal Api; Yan Ty Ty (sarang burung walet); dan UD. Raja Kopi," ungkapnya yang dikutip dari VivaNews

Pameran produk makanan dan minuman yang berlangsung selama 3 hari tersebut (5-7 Januari 2019), diikuti oleh 16 negara dan lebih dari 200 perusahaan yang berasal dari Asia dan Eropa. Termasuk Indonesia dan beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

sumber : KBRI Beijing via Vivanews
info gambar

Pavilion Indonesia berada di lokasi jalur utama pameran, bertempat di Hall-A, Harbin International Exhibition Centre juga. Meski acara berlangsung ketika suhu udara mencapai minus 20 derajat celsius, tidak menyulutkan antusiasme pembeli dan masyarakat di Harbin untuk berkunjung Pavilion Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Dubes Djauhari bersama pihaknya bertemu dengan beberapa perwakilan mahasiswa Indonesua yang berkuliah di Harbin. Mereka umumnya mengambil studi di bidang Kehutanan, Lingkungan Hidup, Teknik, Kedokteran dan Bahasa. Ia juga mengingatkan agar para mahasiswa tersebut dapat menjalankan studi secara serius, tekun, taat hukum dan secara aktif menggunakan hak konstitusinya pada Pemilu April 2019.

--

Sumber : Viva News

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini