Akhirnya, Indonesia Punya Pabrik Bahan Baku Baterai Mobil Listrik

Akhirnya, Indonesia Punya Pabrik Bahan Baku Baterai Mobil Listrik
info gambar utama

Kemajuan teknologi di dunia yang semakin hari semakin canggih menuntut Indonesia mengikuti perkembangan ini. Dengan pengadaan pabrik bahan baku baterai untuk mobil listrik ini merupakan bentuk dukungan dalam pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air.

Pengadaan pabrik bahan baku baterai untuk mobil listrik ini ditandai dengan peletakan batu pertama PT. QMB New Energy Materials, di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah. Pengadaan pabrik bahan baku baterai ini diusung oleh PT. QMB New Energy Materials yaitu perusahaan kerja sama antara perusahaan Tiongkok, Indonesia dan Jepang yang terdiri GEM Co.,Ltd., Brunp Recycling Technology Co.,Ltd., Tsingshan, PT IMIP dan Hanwa. Nantinya pabrik ini akan dikembangkan dengan lahan seluas 120 hektar.

Menurut berita yang dilansir oleh Liputan6.com, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, menjelaskan bahwa proyek pembangunan pabrik yang memproduksi material energi baru dari nikel laterit ini dapat memenuhi kebutuhan bahan baku baterai lithium generasi kedua.

Airlangga juga menjelaskan bahwa melalui proyek smelter berbasis teknologi hydrometalurgi tersebut, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pengembangan industri baterai untuk kendaraan listrik. Selain itu juga, membuat struktur sektor otomotif di dalam negeri semakin kuat.

"Berdasarkan peta jalan pengembangan industri otomotif nasional, pada tahun 2025, target kita 20 persen dari total produksi kendaraan di Indonesia adalah yang berbasis elektrik. Artinya, ketika produksi kita mencapai 2 juta unit per tahun, sebanyak 400 ribu itu kendaraan listrik," tutur Airlangga.

Sementara itu, Making Indonesia 4.0 menargetkan pada 2030, dengan Indonesia menjadi basis produksi kendaraan jenis Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle untuk pasar domestik hingga ekspor.

Dengan target tersebut, Indonesia optimis dapat mememenuhinya karena adanya dukungan dari kemampuan industri nasional dalam memproduksi bahan baku dan komponen utama serta optimalisasi produktivitas sepanjang rantai nilai industri tersebut.

Guna merealisasikan sasaran itu, Kementerian Perindustrian bertekad untuk senantiasa mendukung dan memfasilitasi kebutuhan para pelaku industri di dalam negeri. Hal ini guna mewujudkan kemandirian dan kebanggaan nasional.

Selain memenuhi target dan kebutuhan domestik, produksi PT. QMB New Energy Materials juga akan menjangkau pasar ekspor. Di samping itu, agar bisa menaikan ekspor tentu diperlukan investasi yang total investasi yang ditanamkan sebesar USD700 juta dan akan menghasilkan devisa senilai USD800 juta per tahun. Dari pabrik ini juga bakal menciptakan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 2.000 orang yang berarti berpotensi akan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.


Sumber : liputan6.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini