Raih Gelar Runner-up, Skuat Basket Pelajar Indonesia Cetak Sejarah di Amerika Serikat

Raih Gelar Runner-up,  Skuat Basket Pelajar Indonesia Cetak Sejarah di Amerika Serikat
info gambar utama

Tim putra basket pelajar Indonesia, Honda DBL Indonesia All-Star 2018 cetak sejarah baru. Mereka menduduki posisi runner-up setelah kalah 33-39 dari Team DTermined, sebuah tim yang memiliki reputasi cukup baik di California, pada partai final Turnamen Nasional DTermine Your Destiny di Corona, California, kemarin (24/2, waktu California).

Inilah untuk pertama kalinya ada tim pelajar dari Indonesia yang bermain di sebuah turnamen nasional di Amerika Serikat. Dan masuk final. Terlebih, para peserta yang datang dari berbagai kota di AS, terutama California, itu merupakan klub yang terafiliasi dengan Amateur Athletic Union of the United States (AAU).

Dalam turnamen yang berlangsung di Get It Done Sports Complex, Corona, California, pertandingan final berlangsung ketat dalam dua babak. Sejak tip-off, kedua tim sama-sama bermain ngotot. Permainan cepat diperagakan oleh kedua tim.

Tertinggal 10-20 di paruh pertama pertandingan, tim All-Star bermain cerdas dan mampu come back. Permainan lawan yang mengandalkan tembakan dari luar garis busur 3 angka coba mereka redam. Ruang tembak ditutup, lalu dipaksa untuk penetrasi ke dalam. Di paint area, barisan big man siap menyambutnya. Mereka sigap menghalau bola yang dibawa mendekat ring mereka.

Alhasil, di babak kedua, perolehan skor lawan menurun. Sebaliknya, tim putra All-Star melejit. Banyak poin yang mereka dapatkan dari fast break dan tembakan dua angka. Para pemain tidak menunjukkan ketakutan sama sekali dalam menghadapi defense lawan. Hingga 5 menit menjelang laga berakhir, papan skor menunjukkan angka 30-30. Tim All-Star menyamakan kedudukan.

Sayang, pesatnya perolehan skor pada babak kedua itu tidak dapat dipertahankan di menit-menit akhir pertandingan. Tim All-Star justru melakukan beberapa turnover yang dikonversi dengan baik menjadi angka oleh lawan. Perolehan poin mereka berhenti di angka 33, sementara lawan berhasil mengunggulinya dengan skor 39.

Pelatih tim putra, Japri Ricky Lesmana mengatakan bahwa timnya bermain sangat baik dalam laga tersebut. Meski demikian, dia miliki catatan penting mengapa tren perolehan angka mereka stagnan pada menit-menit akhir.

“Pelajaran terbaik dari final ini adalah bagaimana mengontrol ego saat game ketat. Kita sempat menyamakan kedudukan. Comeback setelah tertinggal belasan poin. Tapi, anak-anak banyak yang eksekusi tembakan terlalu cepat. Beberapa kali mereka bermain nggak pakai strategi. Ingin show-off. Ada juga yang nggak pede. Itu jadi boomerang buat mereka,” jelas pelatih yang berasal dari SMA Bukit Sion Jakarta.

ARAHAN : Pelatih tim putra Honda DBL Indonesia All-Star 2018 Jap Ricky Lesmana (paling kanan) memberikan instruksi kepada tim asuhannya. Tim putra All-Star mencetak sejarah dengan menjadi runner-up pada Turnamen Nasional di Amerika Serikat, yang berlangsung di Get It Done Sports Complex, Corona, California kemarin (25/2).
info gambar

“Lagi dan lagi kita kalah dari mereka (Team DTermined, Red) saat tight game,” tambahnya.

Pertemuan skuad basket pelajar Indonesia melawan Team DTermined di babak final itu memang untuk kedua kalinya. Pertemuan pertama mereka terjadi saat babak penyisihan Sabtu (23/2 waktu California) kemarin. Saat itu tim All-Star juga kalah setelah tight game yang seru. Mereka akhirnya kalah dengan skor 50-59 dengan alasan yang serupa.

Garda sekaligus kapten tim putra, Andreas Marcellino Bonfilio (SMA St. Louis 1 Surabaya) juga mengatakan hal senada. Menurut Marcel, tim All-Star terlalu banyak yang terburu-buru di menit akhir pertandingan. “Banyak yang nggak sabar waktu megang bola. Buru-buru passing, buru-buru shooting. Ini jadi pelajaran buat kita biar lebih sabar kalau dapat game kayak gitu lagi,” jelasnya.

Untuk diketahui, tim putra dapat tampil di babak final setelah memenangkan tiga dari 4 pertandingan penyisihan. Turnamen berlagsung selama dua hari, 23-24 Februari.

Turnamen tersebut juga dikuti oleh tim putri basket pelajar Indonesia. Namun, mereka harus berpuas diri bermain hingga babak penyisihan saja. Tim putri kalah dua kali dari tiga pertandingan penyisihan. Hasil itu belum mampu untuk membuat mereka tampil di final. (*)

Sumber:DBL Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DI
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini