Dicari! Perempuan Pendiri Startup untuk Berangkat ke Silicon Valley!

Dicari! Perempuan Pendiri Startup untuk Berangkat ke Silicon Valley!
info gambar utama
  • Teknopreneur meluncurkan program YTech untuk mengembangkan kemampuan berbisnis para pendiri startup perempuan.
  • Acara ini merupakan kerja sama Teknopreneur dengan Kedubes Amerika Serikat dan Good News from Indonesia.
  • Para peserta terpilih akan diberangkatkan ke Silicon Valley untuk menimba ilmu di sana.

Tak selamanya dunia kerja didominasi oleh pria. Baik itu kerja kantoran maupun wirausaha, perempuan terbukti bisa ikut berpartisipasi dan kualitasnya tidak kalah dengan kaum adam. Bahkan, ada yang sukses meniti karier di dunia startup.

Para pendiri startup dari kaum hawa itulah yang hendak diseleksi Teknopreneur bersama Kedubes Amerika Serikat dan Good News from Indonesia, untuk menimba ilmu di Silicon Valley dalam program YTech bertema “Female Founders with Silicon Valley Mindset”.

Secara garis besar, program ini adalah ajang untuk menemukan wanita muda Indonesia pendiri startup dengan cara pandang ala “Silicon Valley” yang mau dan mampu untuk memberikan solusi digital untuk permasalahan sosial.

CEO Teknopreneur, M. Andy Zaky, yang juga penyelenggara YTech, mengungkapkan bahwa program ini diadakan untuk mencari pendiri startup yang masih berusia muda dan mampu menjawab problematika yang ada.

“Y-Tech, Y disini ada dua makna. Pertama adalah Young, jadi kita ingin cari para founder muda. Yang kedua adalah Y (Why)? Jadi kita ingin cari startup yang bisa memberikan solusi dan menjawab problem yang ada” jelas Andy Zaky, dikutip dari siaran pers yang diterima GNFI.

Peluncuran program YTech | Foto: Teknopreneur
info gambar

Sementara itu Deputi Infrastruktur BEKRAF, Hari Santosa Sungkari dalam sambutannya menegaskan bahwa membuat startup bukan sekadar untuk mencari investasi, tapi mencari market dan keuntungan.

It’s nice to be here, ini kali kedua saya di acara YTech. Tahun lalu juga saya diundang menjadi mentor. Membuat startup itu tujuannya bukan mencari investasi, pertama mencari market dan profit, that’s businessman. Untuk itu, BEKRAF mempunyai banyak program seperti BEKRAF for pre-startup, Go Startup Indonesia, BEKRAF Insentif program, dan pendaftaran HAKI gratis,” papar Hari.

Kemudian Kedubes Amerika Serikat juga memberi tanggapan positif, terkait adanya program yang diluncurkan bersamaan dengan perayaan 70 tahun hubungan Indonesia-AS ini. Dalam grand launching YTech di Pacific Place, Jakarta, Wakil Duta Besar AS Heather Variava mengatakan tema YTech kali ini sangat bagus dan berharap peran perempuan di dunia startup semakin meningkat.

“Tahun ini kita merayakan 70 tahun hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia dan kita tampilkan berbagai tempat, cerita dan mimpi yang menunjukan kemitraan luas antara Amerika Serikat dan Indonesia, program seperti YTech menunjukan bidang penting kemitraan kita yaitu ekonomi digital,” ungkapnya.

"Kedutaan Besar Amerika Serikat merasa sangat senang dapat terus mendukung program yang menarik ini yang akan mempertemukan para entrepreneur muda terbaik Indonesia dan membantu melaksanakan visi mereka dalam mengatasi beberapa tantangan mendesak saat ini dengan menggunakan solusi inovasi digital. Melalui program seperti YTech, kita berbagi gagasan praktik terbaik serta meningkatkan kemitraan Amerika Serikat-Indonesia dalam bidang teknologi,” pungkas Heather.

YTech dikemas dalam program mentorship bersama para mentor yang sudah berpengalaman seperti Muhamad Ismail CEO Zahir, Arief Widhiyasa CEO Agate, dan I Gusti Manik CEO Rockliffe Indonesia. Akan ada juga sesi kelas online bersama para teknopreneur wanita seperti Yunita Anggraeni CoFounder Geekhunter, Shinta Nurfauzia CEO Lemonilo, Nilam Sari Owner Baba Rafi dan masih banyak lagi.

Info lengkap program YTech dapat Kawan GNFI dapatkan di www.ytech.id dan keseruan program ini dapat kalian ikuti di akun Instagram @ytech.id.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini