Membedah Peluang Atlet Bulu Tangkis Indonesia di All England 2019

Membedah Peluang Atlet Bulu Tangkis Indonesia di All England 2019
info gambar utama
  • Badmintalk dan Indomilk menggelar acara diskusi guna membedah peluang Indonesia di All England 2019.
  • Di All England 2019, Kevin/Marcus berpeluang mencetak hat-trick juara dan mengulang prestasi wakil Indonesia di 39 tahun silam.
  • All England 2019 berlangsung pada 6-10 Maret 2019.

Jelang bergulirnya turnamen bulu tangkis bergengsi All England 2019, BadminTalk dan Indomilk menggelar acara diskusi membedah peluang para atlet Indonesia di ajang tersebut. Bertempat di Kantorkuu Co-Working Space Citywalk Sudirman, acara ini mengundang pendiri BadminTalk, Riki Madi Putra, Public Relations BadminTalk, Virgiawan Alfianto, dan perwakilan dari Indomilk, Jonathan Setiawan.

BadminTalk memulai diskusi dengan membeberkan hasil undian di All England 2019, dan memprediksi peluang kontingen merah-putih di masing-masing kategori.

Di kategori tunggal putra, Indonesia akan tetap bertumpu pada dua andalannya, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie. Keduanya saat ini menempati urutan 10 besar dunia, dengan Ginting yang berposisi tertinggi yakni ranking 8.

Sementara itu di tunggal putri, Indonesia masih kering prestasi di kategori ini. Di sini hanya ada dua perwakilan Indonesia, yakni Gregoria dan Fitriani. Akan tetapi mereka tidak masuk 10 besar ranking dunia dan tidak termasuk unggulan. Situasi diperberat dengan Gregoria yang harus menghadapi unggulan kedua, Nozomi Okuhara, di babak awal.

Walau begitu keduanya tetap diharapkan dapat memberi kejutan, seperti yang dilakukan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto di All England 2016. Mereka menjadi yang terbaik di ganda campuran tahun itu, walau tidak diprediksi bisa menyabet trofi.

Para pembicara yang terdiri dari perwakilan Badmintalk dan Indomilk | Foto: Aditya Jaya/GNFI
info gambar

Beralih ke sektor ganda putra, di sinilah harapan terbesar Indonesia untuk menggondol gelar juara. Menampilkan duet The Minions, Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon, keduanya tak hanya mengincar trofi tapi juga hat-trick gelar.

Pasalnya, pada gelaran 2017 dan 2018 lalu mereka sukses jadi juara ganda putra All England, dan jika sanggup meraih gelar ketiganya tahun ini, The Minions akan menyamai prestasi Tjun Tjun dan Johan Wahjudi tahun 1980.

Kalaupun The Minions gagal, peluang juara Indonesia di ganda putra masih terbuka lebar. Pasangan-pasangan di bawah Kevin/Marcus juga tak kalah hebatnya seperti Ahsan/Hendra (peringkat 6 dunia), Fajar/Alfian (peringkat 8 dunia), dan kuda hitam Berry/Hardianto serta Wahyu/Ade.

Berlanjut ke ganda putri, Indonesia meloloskan tiga pasangan di kategori ini. Mereka adalah Greysia/Apriani, Ketut/Rizki, dan Della/Virni. Pasangan yang disebut pertama tetap jadi andalan Indonesia di All England 2019, yang peringkat dunianya di bawah tiga pasangan ganda putri Jepang.

Lalu bagaimana dengan ganda campuran? Selepas pensiunnya Lilyana Natsir yang berujung pada berakhirnya eksistensi duet Owi/Butet, tanda tanya besar menyelimuti bulu tangkis Indonesia. Siapa yang akan menjadi suksesor mereka?

Sangat menarik menanti siapa bintang baru di sektor ini. Sebab Indonesia mengirimkan 6 pasangan, dan 4 di antaranya saling bertemu di babak awal. Hafiz/Gloria berjumpa Praveen/Melati, dan Tontowi/Winni berhadapan dengan Alfian/Marshella. Dua wakil lainnya akan menghadapi lawan dari luar Indonesia.

Kejuaraan All England adalah turnamen bulu tangkis tertua di dunia, yang sudah dihelat sejak 1899. Tahun ini, All England bertempat di Birmingham Arena yang berkapasitas 16 ribu penonton atau dua kali lipat kapasitas Istora Senayan. Turnamen berlangsung pada 6-10 Maret 2019.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini