Inilah Alasan Startup Unicorn Indonesia ini Berekspansi ke Australia

Inilah Alasan Startup Unicorn Indonesia ini Berekspansi ke Australia
info gambar utama
  • Pada tanggal 28 Februari 2019, Traveloka mengumumkan telah memperluas jangkauan pelayanan mereka hingga ke Australia.
  • Pengguna di negara tersebut kini dapat mengakses web dan aplikasi mobile Traveloka
  • Ekspansi Traveloka salah satunya untuk membantu target pemerintah Indonesia mendatangkan 20 juta wisatawan.

Traveloka, salah satu unicorn dari Indonesia sudah melebarkan sayapnya ke tetangga selatan kita, yakni Australia. Kini pengguna Australia sekarang dapat mengakses Traveloka melalui situs web atau aplikasi dan memesan lima produk, seperti pemesanan tiket pesawat, akomodasi, paket penerbangan dan hotel, transportasi bandara, serta atraksi dan kegiatan.

Berdasarkan data Statista.com tahun 2018, Indonesia menempati posisi ke-2 setelah Selandia Baru untuk kunjungan wisatawan Australia. Pada tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan Australia mencapai 1.301.200 kunjungan dan diharapkan dapat naik sebesar 15% menjadi 1.500.000 di tahun 2019.

Traveloka, salah satu dari empat startup di Indonesia, telah mengalami pertumbuhan yang stabil sejak didirikan pada tahun 2012. Platform ini melayani enam pasar utama di Asia Tenggara; Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina dan sekarang Australia.

Startup yang didirikan oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma dan Albert Zhang ini telah mengumpulkan dana awal dari East Ventures dan Global Founders Capital dari Rocket Internet, tetapi putaran publik terbarunya adalah jalan kembali pada tahun 2013.

Traveloka juga telah mengumpulkan tambahan $150 juta selama beberapa tahun terakhir dari investor lain, termasuk East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com dan Sequoia Capital.

Kehadiran layanan Traveloka di Australia menambah panjang upaya ekspansi startup tersebut ini ke luar negeri setelah sebelumnya membuka fasilitas penelitian dan pengembangan (litbang) di Bengaluru, India pada 31 Januari 2019. Di samping itu, peristiwa ini juga menandai ekspansi pertama layanan Traveloka ke luar kawasan Asia Tenggara. Sebelumnya, Traveloka telah membeli tiga startup layanan OTA lain, seperti PegiPegi, Mytour Vietnam, dan Travelbook Filipina, dengan nilai akuisisi mencapai US$66,8 juta (sekitar Rp962 miliar).

Sumber: CNBC Indonesia, Tech In Asia, The Jakarta Post, Warta Ekonomi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini