Martha Tilaar, Sariayu, dan Semangat untuk Terus Maju

Martha Tilaar, Sariayu, dan Semangat untuk Terus Maju
info gambar utama
  • Menelisik kisah hidup Martha Tilaar, pendiri perusahaan raksasa kosmetik di Indonesia.
  • Dimulai dari nol, hingga kini menjadi produk kosmetik pertama di Tanah Air.
  • Martha Tilaar tidak memulainya dengan mudah, termasuk 11 tahun menanti kehadiran sang buah hati pertama.

Di usia yang akan menginjak 82 tahun, semangat Martha Handana masih sangat besar untuk berbagi ilmu. Layaknya kisah hidupnya yang sangat inspiratif, sebagai wanita dengan kegigihan tinggi dan pantang menyerah menggapai kesuksesan.

Di Indonesia, siapa yang tidak kenal beliau? Wanita yang lebih dikenal dengan nama Martha Tilaar ini merupakan pendiri kerajaan kosmetik terbesar di Tanah Air, dan kualitas produknya juga diakui dunia. Namun, kesuksesan itu tidak diraihnya dalam sekejap.

Jatuh bangun beliau merintis karier sebagai pengusaha kosmetik. Mulai dari mendirikan salon di Amerika Serikat dan mempromosikannya lewat cara pintu ke pintu (door to door), membangun Martha’s Salon di Jakarta pada Januari 1970 bermodalkan uang satu juta rupiah, hingga bekerja sama dengan PT. Kalbe Farma dalam bentuk pengembangan produk kosmetik kecantikan miliknya.

Hasil kerja sama tersebut kemudian melahirkan PT. Martina Berto, yang selanjutnya menjadi hak milik Martha sepenuhnya, dan berada di bawah bendera Martha Tilaar Group. Sejak momen itulah perusahaan miliknya terus berkembang dan membesar, dan meraih beragam penghargaan bergengsi, baik nasional maupun internasional.

Salah satu yang paling prestisius adalah penghargaan di UN Global Compact Leaders Summit di New York, AS. Ibu empat anak ini dianugerahi penghargaan karena meliputi 10 prinsip Global Compact Etika, seperti Hak Asasi Manusia (HAM), tenaga kerja, konservasi pengendapan, dan anti-korupsi, sejalan dengan delapan tujuan pembangunan milenium. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, tahun 2002.

Beragam produk Sariayu Martha Tilaar | Foto: Martha Tilaar Shop
info gambar

Lahirnya Sariayu dan bisnis yang terus maju

Seperti yang telah dituliskan dalam paragraf di atas, Bu Martha benar-benar membangun kesuksesannya mulai dari bawah. Beliau yang di masa kecilnya kerap bertingkah seperti laki-laki, mulai mengenal dunia kosmetik sejak dititipkan ke seorang ahli kecantikan tradisional di Yogyakarta, Titi Poerwosoenoe, oleh ibunya, nyonya Handana.

Martha kecil kemudian belajar cara bersolek dari Bu Titi. Wanita kelahiran Kebumen, 4 September 1937 ini perlahan jatuh hati pada dunia tata rias, dan mencapai puncaknya ketika ikut suaminya, Dr. Henry A. Rudolf Tilaar, ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi. Di Negeri Paman Sam, Martha muda mengambil kuliah kecantikan dan lulus dari Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, Amerika Serikat.

Ilmu-ilmu yang didapat dari kuliahnya di Amerika terbukti sangat membantu Martha muda dalam menggapai cita-citanya. Dua tahun setelah mendirikan Martha’s Salon, ia membuka salon kedua di Jl. Anggur no. 3, Cipete, Jakarta Selatan. Di salon itulah penggunaan merek dagang Sariayu Martha Tilaar dimulai, yang menjadi cikal bakal sebuah merek kosmetik ternama di Indonesia.

Berkat kualitas jempolan, Sariayu Martha Tilaar pun semakin maju. Merek ini menjadi produk pertama dari PT. Martina Berto. Lalu pada tahun 1983 didirikan PT. Sariayu Indonesia, khusus menjadi distributor produk kosmetika Sariayu Martha Tilaar.

***

Kisah hidup Martha Tilaar tak diragukan lagi adalah salah satu yang paling inspirasional di Indonesia, bahkan dunia. Tak hanya dari bagaimana cara beliau mendirikan bisnisnya hingga menjadi kerajaan kosmetik besar di Tanah Air, tapi juga bagaimana lulusan IKIP Jakarta ini menanti 11 tahun lamanya untuk melahirkan anak pertama, di usia 42 tahun.

Sumber: maxmanroe.com. IDN Times, biografiku.com,

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini