Satu Keluarga Owa Jawa Dilepasliarkan

Satu Keluarga Owa Jawa Dilepasliarkan
info gambar utama
  • Satu keluarga Owa Jawa yang terdiri dari lima ekor dilepasliarkan di hutan lindung Malabar.
  • Pelepasliaran ini adalah yang keenam kalinya sejak 2013.
  • Total sudah ada 19 individu Owa Jawa yang dilepasliarkan sampai dari 2013-2019

Lima ekor Owa Jawa (Hylobates moloch) dilepasliarkan di hutan lindung gunung Malabar, Jawa Barat, pada Kamis (21/2) lalu. Kelimanya merupakan satu keluarga yakni keluarga Jowi-Cuplis dan anaknya, Maral, serta pasangan Mimis-Cika.

Pelepasliaran ini adalah yang keenam kalinya, setelah sebelumnya telah dilepasliarkan 19 individu sejak tahun 2013. Upaya pengembalian Owa Jawa ke habitatnya bukanlah perkara mudah. Oleh sebab itu, kemitraan dan dukungan berbagai pihak sangat diperlukan untuk menyelamatkan primata ini dari kepunahan.

Dalam pelepasliaran ini, Yayasan Owa Jawa bekerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), yang didukung Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Perum Perhutani, Conservation International (CI) Indonesia, Silvery Gibbon Project, dan Pertamina EP Subang asset 3 Subang Field.

Sebelum melakukan pelepasliaran, kelima Owa Jawa ini terlebih dulu menjalani proses rehabilitasi selama tiga bulan di gunung Puntang, Hutan Lindung Gunung Malabar. Program rehabilitasi Owa Jawa di Javan Gibbon Center merupakan kerja sama Yayasan Owa Jawa dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang berperan penting dalam mempersiapkan Owa Jawa yang pernah dipelihara masyarakat, kemudian dilepasliarkan untuk penguatan populasi di alam.

Foto: Conservation International Indonesia
info gambar

Owa jawa merupakan spesies kharismatik, memiliki peran penting dalam merestorasi hutan secara alami dengan menyebarkan benih untuk membantu menjaga kesehatan hutan yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia sebagai sebagai daerah resapan air dan menjaga siklus air, mencegah banjir dan bencana alam lainnya, penyuplai oksigen dan penyerap karbon, menjadi lokasi penelitian, sumber mata pencaharian, sumber obat-obatan dan lain-lain.

Satwa ini adalah primata endemik pulau Jawa. Survey terakhir pada tahun 2010 mencatat 2.140-5.310 individu Owa Jawa yang hidup terisolasi di hutan konservasi dan hutan lindung, seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Gunung Halimun Salak, Ujung Kulon, serta Cagar Alam Gunung Simpang dan Gunung Tilu.

Sebagai primata arboreal yang melakukan seluruh aktivitas hidupnya di pohon, kelangsungan hidup Owa Jawa di alam sangat bergantung pada tegakan pohon dengan tajuk menyambung. Dengan demikian, kehadiran owa jawa dapat dijadikan indikator kondisi hutan yang sehat dan terjaga baik. Sebagai satwa pemencar biji, Owa Jawa berperan penting menjaga siklus dan regenerasi ekosistem hutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini