Wanderlust Indonesia - GoodTalk Offline Session Vol.1

Wanderlust Indonesia - GoodTalk Offline Session Vol.1
info gambar utama

Minggu malam 10 Maret 2019 kemarin, GNFI menluncurkan sebuah program acara offline terbarunya, yaitu Good Talk Offline Session Vol.1. Pada event perdana tersebut, GNFI mengundang dua anak muda Surabaya yang memiliki pengaruh di dunia maya. Mereka adalah Ayos Purwoaji, founder dari Hifatlobrain, dan Fahmi Adimara, creative lead dari Explore Indonesia.

Ayos adalah founder dari Hifatlobrain, sebuah wadah di mana orang-orang dapat berbagi pengalaman mereka. Awalnya, Ayos membuat Hifatlobrain untuk tulisan yang ia tulis saja, namun karena banyak orang-orang yang tidak memiliki blog tapi suka menulis, akhirnya Hifatlobrain membuka kesempatan bagi orang-orang tersebut.

Nama ‘Hifatlobrain’ ia pilih ternyata bermula dari sebuah minuman susu yang difavoritkannya. “Kalau susu itu kan High Calcium, Low Fat. Tapi kalau ini High Fat, Low Brain,” katanya sambil bercanda.

Ayos memulai ngeblog ketika blogging masih menjadi sesuatu yang spesial di masanya. Ia menulis konten bekerja sama dengan sang kekasihnya. Kemudian setiap orang diberi kesempatan untuk ikut menulis di media tersebut, sembari ia ikut mengedit tulisan yang masuk.

Saat itu adalah saat dimana masa keemasan blogging. Pada tahun 2010, Ayos memiliki 5 orang redaksi dan mulai untuk mencoba hal-hal baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Jaman berubah, lahirlah media-media baru untuk berkreasi. Muncul lah travel videografi, Ayos pun tidak hanya diam sebagai penikmat, namun juga ikut membuat. Ia membuat 5 video tentang perjalanan. Video-video tersebut mendapat respon dari banyak pihak, seperti menjadi feature video di Youtube.

“(Saya) Pengen bikin sesuatu yang beda dari yang lain, tentunya (sesuatu itu) yang pertama dan terdepan,”

Pada tahun 2011, ia mulai merasakan bosan dengan aktivitasnya. Akhirnya ia membuat Hifatlobrain Institute, sebuah lembaga yang mengkaji dokumentasi perjalanan di Indonesia. Salah satunya mengumpulkan riset catatan perjalanan dari tahun 1900 hingga tahun 2000. Catatan tersebut dapat menghadirkan imajinasi yang berbeda-beda bagi setiap pembacanya.

Ia juga memberikan Tips bagi siapa saja yang ingin membuat konten yang bagus.

“Konten itu harus mengikuti platform, platform berubah maka konten juga berubah. Tergantung platformnya, maka konten akan ikut berkembang. Mengikuti teknologi juga. Ada 1 hal yang membuat konten menjadi menarik dan baik, yakni melalui sudut pandang. Sudut pandang menjadi sesuatu yang identik dan tidak bisa disadur. Sudut pandang hari ini pasti sudah berbeda dengan kemarin, bahkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Sudut pandang (sebuah titik berangkat) ini menawarkan sesuatu yang baru dan baik."

Ayos mencontohkan seperti Majalah intisari dan national geographic, yang tidak akan habis dimakan waktu/zaman ketika dibaca.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini