Enam Sekolah di Ogan Ilir Mengadakan Parenting "Mendidik Anak Cerdas Literasi"

Enam Sekolah di Ogan Ilir Mengadakan Parenting "Mendidik Anak Cerdas Literasi"
info gambar utama

Ogan Ilir — Literasi merupakan kemampuan dasar dalam membaca, menulis, dan berbicara di mana setiap tahap perkembangan di tingkat sekolah dasar memiliki tahapan kompetensi inti literasi (taktis) yang perlu dicapai. Mengingat bahwa taktis amat penting, maka pada parenting tahap dua di tahun kedua dampingan, Kawan SLI penempatan Ogan Ilir bekerjasama dengan enam sekolah dampingan mengadakan pertemuan wali siswa dengan mengusung tema "Mendidik Anak Cerdas Literasi".

Kegiatan parenting tahap dua berlangsung pada pekan kedua hingga keempat bulan Januari 2019. Masing-masing sekolah memiliki waktu khusus untuk melangsungkannya, dimulai dari SDN 08 Indralaya Utara pada tanggal 12 Januari 2019, MI Masdarul Ulum 14 Januari 2019, MI Syafa'atut Thulab 16 Januari 2019, SD PIDUA Meranjat 17 Januari 2019, SDN 24 Indralaya 19 Januari 2019, dan SDN 14 Indralaya Utara 26 Januari 2019.

Salah satu wali siswa MI Syafa'atut Thulab yaitu Ibu Ety menyampaikan bahwa kegiatan parenting sangat membantu dalam membuka wawasan mengenai pengasuhan. Selain itu, kegiatan parenting dapat menjadi sarna curah pendapat mengenai pengasuhan yang ideal bagi anak. Adapun dari MI Masdarul Ulum, wali siswa bernama Ibu Salamah berpendapat, "Kegiatan parenting ini sangat bagus. Pengetahuan saya bertambah, khususnya tentang mendidik literasi kepada anak."

Tiga cara dalam mendidik anak cerdas literasi menjadi fokus utama Kawan Ravika dan Kawan Nida dalam menyampaikan materi pelatihan. Dalam mendidik anak agar cerdas literasi, pertama orang tua harus menyediakan waktu minimal 15 menit untuk mendampingi belajar anak. Kedua, orang tua perlu menunjukkan perasaan senang ketika anak melakukan kegiatan literasi. Ketiga, perlu adanya komunikasi antara orang tua dengan guru dalam memantau perkembangan literasi anak.

Mengenai cara ketiga tentang menjalin komunikasi, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah optimalisasi buku penghubung yang diberikan Dompet Dhuafa untuk seluruh siswa dampingan. Pada beberapa sekolah, kegiatan parenting ini sekaligus terangkai dengan sosialisasi buku penghubung.

Kegiatan berlangsung lancar di setiap sekolah. Usai parenting, besar harapan agar orang tua dan sekolah terus meningkatkan kerjasama yang baik demi membentuk generasi berkarakter dan cerdas literasi.


Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NF
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini