Tumpek Kandang : Tradisi Upacara Sayangi Hewan ala Masyarakat Hindu di Bali

Tumpek Kandang : Tradisi Upacara Sayangi Hewan ala Masyarakat Hindu di Bali
info gambar utama

Indonesia memiliki beragam budaya dan ratusan tradisi yang hingga saat ini masih dilakukan oleh beberapa golongan masyarakat. Tradisi-tradisi tersebut ada yang bersumber dari adat istiadat dan ada juga yang bersumber dari kepercayaan.

Salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat Bali adalah Tumpek Kandang. Tumpek Kandang atau Tumpek Wewalungan atau juga disebut dengan Tumpek Uye adalah hari upacara dalam rangka memuja keagungan Tuhan dengan cara melakukan pemeliharaan sebaik-baiknya atas ciptaan-Nya berupa binatang ternak (wewalungan) atau hewan peliharaan. binatang-binatang peliharaan (binatang yang dikandangkan).

Sumber : Tirto.id
info gambar

Tradisi ini dilakukan enam bulan sekali pada hari Sabtu Kliwon Wuku Uye menurut perhitungan kalender Bali-Jawa.

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Hindu di Bali semata karena cinta kasih (ajaran Hindu) yang besar kepada seluruh ciptaan Tuhan. Selain itu, tradisi ini juga mengajarkan sifat menghargai tak hanya kepada sesama manusia saja, namun juga kepada makhluk hidup lainnya, seperti Binatang, Tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya. Hal ini dipercaya untuk menjaga keharmonisan hidup dengan makhluk dan alam semesta.

Pada ajaran agama Hindu, semua mahkluk memiliki jiwa yang berasa dari Ida Sang Hyang Widhi (menurut wikipedia : sebutan bagi Tuhan yang Maha Esa dalam agama Hindu Dharma masyarakat Bali), yang tertuang dalam Lontar Sarasamuscaya “Ayuwa tan masih ring sarwa prani, apan prani ngaran prana” yang artinya “jangan tidak sayang kepada binatang, karena binatang atau makhluk adalah kekuatan alam.”

Hewan sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari manusia. Contohnya saja, sapi atau kerbau memiliki peran yang penting bagi para petani dalam membantu pekerjaan di sawah.

Hewan lainnya seperti kuda, babi, anjing, kucing, ayam, burung, unggas, serta binatang lainnya juga diikutsertakan dalam upacara "Tumpek Kandang" di pura-pura di Bali yang dipimpin oleh pemuka agama Hindu.

Namun ada beberapa hewan-hewan yang dikhususkan, yakni hewan-hewan langka dan harus dilestarikan dari kepunahan. Seperti penyu hijau,burung jalak Bali, menjangan, kera, dan lain-lain.

--

Sumber : Inputbali.com, CNN Indonesia, Twitter

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini