Bus Buatan Indonesia Mulai Diekspor ke Bangladesh

Bus Buatan Indonesia Mulai Diekspor ke Bangladesh
info gambar utama

Sebelumnya Indonesia telah sukses mengekspor 15 gerbong kereta api. Kabar terbaru, Indonesia mengekspor bus eksekutif ke Bangladesh. Jumlah bus yang dikirim tersebut terbagi dalam 2 tipe, empat buah bus eksekutif dan 10 bus tingkat. Semuanya bernilai Rp.11,41 miliar. Bus tersebut diekspor oleh perusahaan karoseri CV Laksana.

"Bangladesh merupakan sahabat Indonesia di kawasan Asia Selatan. Ekspor bus ini merupakan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan Bangladesh," kata Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi yang dikutip dari SindoNEWS.

Ekspor bus dalah salah satu realisasi dari komitmen Pemerintah Indonesia dan Bangladesh dalam meningkatkan kerja sama ekonomi.

Sumber : Sindonews
info gambar

"Mudah-mudahan pengiriman bus awal dari banyak hal yang akan dilakukan antara RI dan Bangladesh dan menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia untuk mengembangkan kerja sama di pasar-pasar potensial yang selama ini belum kita kerjakan," imbuhnya yang dikutip dari CNN Indonesia.

Stevan Arman, selaku Direktur Teknik CV Laksana, mengatakan bahwa bus-bus tersebut diproduksi perusahaan yang sudah mendapatkan sertifikat keamanan dari Eropa. Sertifikat tersebut didapat setelah berkolaborasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan sejumlah universitas di Indonesia dalam pengembangan standar keamanan bus.

"Kita sudah lakukan uji keselamatan tahun lalu. Di Indonesia sendiri belum ada regulasinya, oleh karena itu kami menggandeng KNKT, Kementerian Perhubungan, ITB dan beberapa universitas lain untuk memvalidasi uji coba yang kita lakukan. Setelah pengujian dilakukan, kita aplikasikan ke bus-bus yg kita produksi, salah satunya bus yang akan kita ekspor ke Bangladesh ini," paparnya yang dikutip dari Sindonews.

--

Sumber : SindoNews, CNN Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini