Platform e-commerce, Tokopedia dan Universitas Indonesia (UI), meluncurkan pusat kecerdasan buatan (AI - artificial intelligence) di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat pada Kamis lalu.
Pusat penelitian tersebut merupakan yang pertama dilengkapi dengan teknologi pembelajaran super komputer dalam NVIDIA ® DGX-1 di Indonesia, diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat pengembangan AI untuk akademisi dan peneliti di universitas tersebut.
CEO dan pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya mengatakan ia berharap kolaborasi ini akan membantu menciptakan solusi berbasis AI untuk tantangan sosial dan industri, termasuk di industri e-commerce.
"Bayangkan ketika penjual bisa mengirimkan barang mereka dalam sehari ke pelanggan di pulau-pulau lain," katanya.
"Kita dapat mencapai itu dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan, seperti prediksi permintaan, gudang pintar, dan logistik pintar," tambahnya.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer UI, Mirna Adriani menyatakan harapannya bahwa pusat kecerdasan buatan ini dapat membantu akademisi dan peneliti mengembangkan sistem berbasis AI untuk pembayaran, analitik e-commerce, dan keamanan informasi.
"Kami juga mengharapkan pusat kecerdasan ini untuk membantu menghasilkan profesional yang siap berkontribusi dan bersaing secara global, terutama di bidang AI," tambahnya.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menggemakan pernyataan-pernyataan ini, mengatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia yang terbatas adalah masalah umum bagi perusahaan start-up di negara ini.
"Saya berharap kolaborasi seperti itu tidak berhenti di UI saja, tetapi akan terus dalam skala yang lebih besar untuk menghasilkan tenaga kerja yang sangat terampil untuk meningkatkan ekonomi," katanya di sela-sela acara peluncuran tersebut.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News