Kawan-kawan seberapa banyak di antara kalian yang merupakan shoes-enthusiast atau penggemar sepatu? Atau mungkin alas kaki dalam bentuk apapun.
Tahukah kalian bahwa Indonesia berada di posisi ke-4 di daftar peringkat top 5 konsumen alas kaki dunia dengan konsumsi 886 juta pasang atau sebanyak 4,1% konsumsi dunia, satu posisi di bawah Amerika Serikat yang memiliki persentase sebesar 10,8%.
Jika melihat di sisi produksi, Indonesia juga menduduki posisi ke-4 dalam peringkat top 5 produsen alas kaki dunia dengan jumlah kontribusi terhadap produksi alas kaki dunia sebesar 4,6%.
Dari angka persentase tersebut diketahui bahwa 80% dari jumlah produksi alas kaki Indonesia memiliki orientasi pemenuhan kebutuhan alas kaki domestik.
Industri alas kaki di Indonesia sangat berkembang pesat dengan kualitas yang mengiringi kuantitas. Sayangnya tidak banyak yang tahu mengenai hal ini, kebanyakan orang masih lebih memilih alas kaki impor dari luar negeri yang padahal kualitasnya sama saja dengan alas kaki produksi lokal.
Kebanyakan orang yang tahu mengenai industri alas kaki-pun lebih mengenal Cibaduyut atau Mojokerto saja sebagai daerah penghasil alas kaki. Padahal banyak sekali industri alas kaki lokal yang tersebar di 24 provinsi di Indonesia. Jumlahnya mencapai 18.657 buah industri alas kaki.
18.657 buah industri alas kaki tersebut dibagi ke dalam tiga kategori, yakni; industri kecil, menengah, dan besar. Jika dibandingkan di antara ketiga kategori ini, Industri kecil memimpin dengan jumlah sebesar 18.091 buah industri kecil yang tersebar di seluruh nusantara, kemudian Industri menengah menyusul dengan 411 buah industri, sisanya sebanyak 155 buah masuk dalam kategori Industri besar.
Dari 18.091 buah industri kecil yang ada, provinsi Jawa Timur memimpin sebagai provinsi dengan jumlah industri alas kaki kecil terbanyak di Indonesia sebanyak 8.087 buah.
Sedangkan untuk industri menengah dan besar keduanya dipimpin oleh provinsi Jawa Barat dengan jumlah masing-masing 162 dan 49 secara berurutan.
24 Provinsi dengan kehadiran industri alas kakipun juga dapat dikenali dengan melihat jumlah industri yang terdapat di masing-masing provinsi. Sumatra Utara, Sumatra Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Bali merupakan provinsi-provinsi yang merajai industri alas kaki dengan masing-masing provinsi memiliki jumlah industri alas kaki di atas 100 buah industri.
Aceh, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara turut menyumbang angka jumlah industri alas kaki dengan masing-masing provinsi yang masih merintis dengan jumlah industri alas kaki di bawah 5 buah industri.
Menyisakan Sumatra Selatan, Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat sebagai provinsi yang memiliki jumlah industri alas kaki dari 5 hingga 99 buah industri alas kaki.
Jumlah industri alas kaki yang disebutkan di atas belum termasuk dengan industri komponen alas kaki dan industri pendukung seperti penyamakan kulit dan barang kulit.
Bisa dibayangkan, dari sektor alas kaki saja, ratusan ribu tenaga kerja turut terserap dan puluhan ribu keluarga terbantu perekonomiannya dengan adanya lapangan pekerjaan yang disediakan dari industri alas kaki ini. Adapun jumlah secara konkritnya, industri alas kaki menyerap tenaga kerja sebesar 247.843 jiwa.
Sumber: Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
