Jalur MRT pertama di Jakarta, MRT Jakarta, akhirnya dibuka pada 1 April untuk operasi komersial dengan potongan harga 50 persen untuk satu bulan penuh, sebuah strategi untuk mengajak orang-orang untuk menggunakan layanan kereta baru ini.
Peluncuran komersial dari sistem transit cepat ini berlangsung usai dua minggu uji coba yang terbuka untuk umum, yang dimulai pada 12 Maret, dan setelah MRT Jakarta diresmikan pada 24 Maret lalu.
Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Minggu bahwa MRT Jakarta yang dimiliki oleh kota, yang mengoperasikan layanan ini, telah mengusulkan pemberlakuan tarif setengah harga untuk mengajak orang untuk mencoba layanan transportasi umum yang baru dan untuk menyebarkan berita mengenai layanan MRT ini.
Anies menambahkan bahwa strategi ini juga dimaksudkan "[...] untuk mendidik orang-orang untuk mengubah budaya transportasi mereka dari [menggunakan] kendaraan pribadi ke transportasi umum".
Diskon 50 persen berlaku untuk semua perjalanan di MRT Jakarta, terlepas dari jarak yang ditempuh.
"Jadi, jika ongkos dari Lebak Bulus ke Bundaran HI di tarif normal sebesar Rp 14.000 per perjalanan, itu akan menjadi Rp 7.000 untuk bulan ini," kata Anies. Dia menambahkan bahwa tarif dari Bundaran Hotel Indonesia ke Stasiun Dukuh Atas, yang tarif normalnya sebesar Rp 3.000 per perjalanan, hanya akan menjadi Rp 1.500.
Rute pertama MRT Jakarta mencakup 15,7 kilometer dari stasiun Lebak Bulus di Jakarta Selatan ke Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat.
Orang-orang dapat melakukan perjalanan dengan layanan transit cepat, yang menggunakan sistem pembayaran tanpa uang tunai, menggunakan kartu MRT Jakarta sekali jalan atau kartu Jak Lingko. Bentuk pembayaran lain yang diterima adalah kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh pemberi pinjaman milik negara Mandiri (uang elektronik) , BRI (brizzi), dan BNI (tap cash), serta yang dikeluarkan oleh pemberi pinjaman swasta BCA (flazz), dan pemberi pinjaman milik kota DKI (Jakarta One).
Kartu MRT Jakarta perjalanan tunggal dapat dibeli di stasiun-stasiun melalui mesin tiket atau loket tiket dengan tarif Rp15.000.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
