Masyarakat di Tengah Kepulauan Filipina ini Bangga Menjadi Keturunan Sriwijaya

Masyarakat di Tengah Kepulauan Filipina ini Bangga Menjadi Keturunan Sriwijaya
info gambar utama

Banyak dari kita mahfum tentang pengaruh luas Kerajaan Sriwijaya jauh di luar pusatnya, yakni di wilayah yang kini kita sebut Sumatera Selatan. Tak hanya Sumatera dan sekitarnya, kerajaan yang lahir di abad ke-7 Masehi ini adalah salah satu kerajaan di Nusantara yang wilayah kekuasaannya meliputi kawasan-kawasan yang kini menjadi wilayah negara lain, seperti Kamboja, Thailand bagian selatan, bahkan hingga ke wilayah kepulauan Filipina, tepatnya di kepulauan Visayas.

Kepulauan Visayas | Philatlas.com
info gambar

Visayas adalah salah satu daripada tiga bagian utama kepulauan Filipina, disamping Luzon dan Mindanao. Visayas sendiri terdiri daripada beberapa pulau, dengan pulau-pulau utamanya adalah Panay, Negros, Cebu, Bohol, Leyte, dan Samar. Wilayah ini juga mencakup pulau-pulau di provinsi Romblon dan Masbate, yang populasinya diidentifikasi sebagai orang Visayan dan yang bahasanya lebih erat kaitannya dengan bahasa Visayan daripada bahasa utama Luzon di utara.

Orang-orang Visayas | Foto oleh Alden March, tahun 1899.
info gambar

Dalam buku History of the Orient yang ditulis oleh George Nye Steiger, dinyatakan bahwa nama Visaya diambil dari nama Sriwijaya (Sri Vishaya). Menurut cerita rakyat yang populer di kalangan orang Visayan, leluhur mereka berasal dari kerajaan Sriwijaya. Mereka mengungsi ke kepulauan Visayas setelah pemerintahan Sriwijaya runtuh pada abad 12.

Warga Visayans cukup bangga dengan fakta tersebut. Meskipun tak ada peninggalan fisik dari Sriwijaya di Visayas, entah bagaimana kekaisaran besar Sri Vijaya telah meninggalkan warisan hidup atas nama nusantara dan rakyatnya, yang bahkan diromantisir oleh asal kata Sansekerta dari kata “Vijaya” yang berarti "kemenangan" atau "keunggulan", seperti dikutip Boracay Magazine.

Prasasti Plat Tembaga Laguna | sumber: Kumparan.com
info gambar

Bukti pengaruh kerajaan Sriwijaya di Filipina sendiri dibuktikan dengan adanya prasasti yang terkubur di tepi sungai Provinsi Laguna, selatan Manila yang bernama “Prasasti Plat Tembaga Laguna”. Menurut para ahli sejarah, “Prasasti Plat Tembaga Laguna” memiliki tarikh tahun Saka 822, pada bulan Waisaka, hari keempat saat separuh bulan gelap, atau berdasarkan penanggalan masehi adalah Senin, 21 April tahun 900. Prasasti tersebut merupakan penemuan dokumen tertua yang pernah ditemukan di seluruh Filipina. Hal ini membuktikan bahwa kerajaan Sriwijaya telah hadir di Filipina 600 tahun sebelum kedatangan Ferdinand Magellan, penjelajah Portugis tiba di Filipina pada tahun 1521, seperti dikutip dari Kumparan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini