Bersamaan dengan akan dibukanya New Yogyakarta International Airport (NYIA) untuk minimum operasional bulan ini, masjid Al-Akbar juga ikut menunjukkan pesonanya. Ini merupakan masjid di bandara NYIA, menggantikan masjid Al-Hidayah yang dirobohkan pada 12 Desember 2018.
Masjid berbentuk setengah lingkaran atau dome ini dibangun di atas lahan seluas 760 meter persegi. Daya tampungnya bisa mencapai 600 jamaah, dan yang menarik adalah konsep eco-green yang diusung masjid Al-Akbar.
Tidak perlu AC untuk menyejukkan suhu di dalam masjid, karena ventilasi yang terpasang membuat aliran udara berjalan lancar. Angin dari laut pun dapat berhembus dan memberi kesejukan pada jamaah yang sedang beribadah di masjid Al-Akbar.
Selain itu masjid ini juga tahan gempa sebagai upaya mitigasi bencana. Lalu untuk interiornya masjid ini memakai ornamen desain batik krawung, dan di area luar sekeliling masjid akan dibangun taman hijau dan fasilitas penunjang lainnya.
New Yogyakarta International Airport direncanakan memulai minimum operasionalnya pada April 2019. Selain masjid Al-Akbar, fasilitas penunjang lain yang sedang dikebut pengerjaannya oleh bandara ini adalah stasiun kereta bandara di Kedundang.
BACA JUGA: Stasiun Kedundang Berdandan Jadi Kereta Bandara NYIA
Untuk penyelesaian sepenuhnya, bandara yang terletak di Kulon Progo ini ditargetkan rampung akhir tahun 2019. Nantinya NYIA akan dilengkapi dengan empat jembatan udara (skybridge) dan lahan parkir yang dapat menampung 342 mobil dan 7 bus.
Sejauh ini maskapai dari Turki, Qatar, Uni Emirat Arab, Jepang, dan Australia telah menyatakan minat untuk pindah ke NYIA, dari bandara lama di Adi Sutjipto. NYIA sendiri dirancang dapat menampung 300 slots pendaratan, kelak ketika dioperasikan sepenuhnya.
Sumber: NET. biro Yogyakarta, Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
