5 Fasilitas Baru di Bandara Soetta Diresmikan Menteri BUMN

5 Fasilitas Baru di Bandara Soetta Diresmikan Menteri BUMN
info gambar utama
  • 5 fasilitas baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta diresmikan Menteri BUMN.
  • Peresmian dilakukan pada Jumat, 5 April 2019.
  • Menteri BUMN melakukannya dalam Airport Project Tour Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Fasilitas-fasilitas terbaru di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta atau yang biasa disingkat Soetta, diresmikan Menteri BUMN, Rini M. Soemarno, pada 5 April 2019 lalu. Terdapat lima fasilitas yang diresmikan olehnya.

Dari keterangan resmi yang diterima GNFI, Menteri BUMN melakukan peresmian dalam Airport Project Tour Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Fasilitas-fasilitas terbaru bandara Soetta yang diresmikan adalah:

  1. Stasiun Kereta Bandara
  2. Stasiun Kalayang/Sky Train di Terminal 1, 2, 3, serta Stasiun Sky Train terpadu yang terintegrasi dengan Stasiun Kereta Bandara
  3. Depo Sky Train
  4. Airport Operation Control Center (AOCC)
  5. Sub Gardu Induk Tegangan Tinggi 150 KV, serta Power Station 2 dan 3

BACA JUGA: Bandara Soekarno-Hatta Naik Peringkat di Peringkat Bandara Dunia

Stasiun Kereta Bandara dioperasikan sejak awal 2018 dan hingga kini melayani operasional kereta bandara dari Soekarno-Hatta menuju Stasiun Batu Ceper, Duri, BNI City, hingga ke Bekasi.

Minat masyarakat memilih kereta bandara semakin meningkat seiring dengan ketepatan dan kecepatan waktu (hanya 45 menit menuju bandara dari Stasiun BNI City), serta semakin banyaknya stasiun yang dilayani.

Dalam waktu dekat, kereta bandara juga akan melayani keberangkatan dari Stasiun Manggarai.

Sementara itu, Sky Train beroperasi sejak 2017 guna mempermudah perpindahan penumpang pesawat ke Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3 dan Stasiun Kereta Bandara. Operasional Sky Train dilengkapi stasiun yang berada di masing-masing titik tersebut, serta juga terdapat depo sebagai tempat perawatan rutin kereta.

Adapun Airport Operation Control Center (AOCC) adalah pos komando terintegrasi yang memantau operasional bandara. AOCC merupakan kolaborasi antara PT. Angkasa Pura II selaku airport operator, lalu airline operator, air navigation, dan authorities seperti Karantina, Bea Cukai, Imigrasi, Kepolisian dan sebagainya.

Salah satu hasil dari adanya AOCC adalah tingginya tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) keberangkatan maskapai di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang mencapai hampir 94% pada Februari 2019 berdasarkan riset dari OAG.

BACA JUGA: Enam Bandara Indonesia Raih ASQ Award 2018

Menteri BUMN juga meresmikan Sub Gardu Induk Tegangan Tinggi, serta Power Station 2 dan 3, yang memastikan keandalan kelistrikan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

"Saya sangat bangga direksi Angkasa Pura II berani dengan agresif mau menginvestasikan untuk pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, yang saya tahu untuk proyek-proyek ini sebesar Rp 9 triliun seluruhnya," ujar Menteri BUMN, Rini M. Soemarno.

"Saya bangga dengan kinerja direksi AP II selama 4 tahun ini. Saya yakin, bukan saya saja, tapi secara internasional Bandara Soekarno-Hatta mendapat banyak pengakuan dunia. Saya yakin Bandara Soekarno-Hatta dapat menjadi salah satu bandara terbaik dan teramai di dunia," pungkas Menteri BUMN.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini