17 April 2019 adalah tanggal di mana kita telah memilih calon pemimpin kita selanjutnya. Sejak pukul 7 pagi, masyarakat sudah mulai mendatangi TPS-TPS yang sudah ditentukan untuk menyuarakan haknya. Ada 5 surat suara yang harus dicoblos oleh para pemilih di dalam bilik suara yang kali ini berbahan kardus. Setelah itu, para pemilih memasukkan surat suara tersebut ke dalam kota suara dan tak lupa mencelupkan jari tangannya ke tinta yang berwarna ungu untuk menandai bahwa orang tersebut tidak golput.
Namun ternyata, ada kisah yang sangat mengharukan sebelum terlaksananya pemungutan suara di TPS pada tanggal 17 kemarin. Adalah orang-orang yang membantu terlaksananya pemungutan suara di pelosok.
Para pekerja membawa kotak suara melintasi sungai ke desa Bonto Matinggi, sebuah desa terpencil di Maros, Sulawesi Selatan.
.
Perlengkapan dibawa ke desa terpencil dengan kapal di sepanjang sungai di Manggamat, provinsi Aceh Selatan.
.
Begitu juga saat pengiriman perlengkapan Pemilu 2019 ke sebuah desa di Lombok.
.
Di Bandung, rakit-rakit darurat disatukan untuk memastikan kotak-kotak suara mencapai tujuan mereka dengan aman dan tidak basah.
.
Di Trumon, provinsi Aceh Selatan, kotak suara dan perlengkapan lainnya dibawa ke tempat pemungutan suara dengan menaiki gajah.
.
Kotak suara juga dibawa dengan menggunakan kereta kuda di Lombok.
--
Sumber : https://mothership.sg
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News