Dalam Dua Tahun, Pertumbuhan GOJEK Capai 13,5 Kali Lipat

Dalam Dua Tahun, Pertumbuhan GOJEK Capai 13,5 Kali Lipat
info gambar utama
  • CEO GOJEK, Nadiem Makarim, membeberkan data-data pertumbuhan GOJEK.
  • Salah satunya adalah temuan bahwa GOJEK tumbuh 13,5 kali lipat dalam dua tahun terakhir.
  • Prestasi ini ia umumkan di malam penghargaan Mitra Juara GOJEK 2019.

Di malam penghargaan Mitra Juara GOJEK 2019, Nadiem Makarim selaku founder dan CEO GOJEK membeberkan fakta-fakta terkait pertumbuhan bisnis yang dirintisnya ini.

Nadiem menyatakan bahwa GOJEK merupakan aplikasi ride-sharing yang paling banyak digunakan di Indonesia, dan aplikasi on demand dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak sepanjang 2018. Data tersebut merujuk pada laporan App Annie bertajuk The State of Mobile 2019.

Kemudian riset dari Lembaga independent global, YouGov, menyebutkan GOJEK menempati peringkat pertama atau top of mind di antara konsumen Indonesia saat ditanya merek aplikasi on-demand apa yang akan mereka gunakan.

BACA JUGA: GOJEK dan Pemkot Semarang Bangun Inovasi Pelayanan Publik

GOJEK juga terus menduduki posisi nomor satu pada kategori Brand Impression, Nilai, Kualitas, Kepuasan, dan Rekomendasi di sector on-demand, termasuk transportasi dan pesan antar makanan.

Selain itu, Nadiem juga mengatakan pertumbuhan Gross Transaction Value (GTV) GOJEK mencapai 13,5 kali lipat hanya dalam kurun waktu. Nominalnya mencapai USD 9 miliar dolar (sekitar Rp 127 triliun) pada akhir tahun 2018.

BACA JUGA: GOJEK dan JD.ID Luncurkan Paket Sembako untuk Mitra Driver

“Terima kasih kami yang sebesar-besarnya kepada para mitra, bagian dari keluarga besar GOJEK yang telah bersama-sama memajukan bangsa. Tanpa mereka, GOJEK tidak dapat tumbuh sebesar ini. Merekalah pejuang sejati di era Industri 4.0, bagian dari sejarah perkembangan pesat teknologi,” ujar Nadiem dalam keterangan resminya.

“Keberhasilan GOJEK adalah keberhasilan kita semua. Semoga kami bisa terus memberikan manfaat yang lebih banyak, lebih luas dan bisa makin mengharumkan nama Indonesia,” pungkas Nadiem.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini