Lebih dari 80% Mahasiswa Turut Perjuangkan Pemilu RI 2019 di Taiwan

Lebih dari 80% Mahasiswa Turut Perjuangkan Pemilu RI 2019 di Taiwan
info gambar utama

Pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia kali ini ada yang tak biasa. Agenda Pemilihan Umum yang biasanya hanya dihelat untuk memilih pemimpin eksekutif Indonesia, presiden, dan wakil presiden, di tahun 2019 ini dilaksanakan serentak dengan pemilihan anggota legislatif, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/Kota.

Gegap gempita Pemilu 2019 tak hanya dirasakan oleh WNI di Tanah Air saja, pasalnya sekitar 130 titik di negara-negara yang memiliki kantong-kantong suara signifikan WNI di luar negeri pun turut menjadi sasaran KPU RI untuk menjemput hak suara.

Menurut ketetapan akhir dari DPTHP-3 yang dirilis oleh POKJA Pemilihan Umum Luar Negeri pada 8 April 2019, ada 2.086.285 orang WNI di luar negeri yang memiliki hak untuk menyalurkan hasrat demokrasinya, dengan jumlah DPT terbesar dipegang oleh Kuala Lumpur dan Taipei (mengacu pada total DPT WNI di seluruh Taiwan).

Mengutip dari hasil press release yang dipublikasikan via laman web PPLN Taipei, WNI di Taiwan telah melaksanakan pemungutan suara presiden dan wakil presiden serta legislatif pada 34 TPS dan 4 titik mobilisasi Kotak Suara Keliling (KSK) yang tersebar di seantero Taiwan.

Tingkat partisipasi keseluruhan melalui metode TPS dan KSK sebanyak 54,30%, terdiri dari 53,6% untuk pemilih TPS, dan 65,41% untuk KSK (jumlah lebih pasti akan divalidasi setelah penghitungan dan perekapan surat suara berakhir).

Salah satu titik mobilisasi KSK di area Keelung, Taiwan
info gambar

Menurut siaran pers dari Panwaslu LN Taipei yang dipublikasi via fanspage Facebook, pemungutan suara metode TPS dan KSK yang berlangsung pada 14 April 2019 dimulai pukul 08.00-18.00 waktu setempat. Pelaksanaan pemungutan suara relatif lancar, aman, dan kondusif.

Meski menurut laporan dari Pengawas TPSLN/KSK di lapangan, yang tersebar di 34 titik TPS dan 4 titik mobilisasi KSK, terdapat beberapa peristiwa minor di luar prediksi.

Ini akibat membludaknya jumlah pemilih DPK yang mengantre untuk mendaftar dan menunggu sebelum memilih pada satu jam terakhir sebelum penutupan TPS dan KSK.

Akan tetapi, jika menilik pada tren yang terjadi di seluruh Pemilu di luar negeri, maka bisa jadi hal tersebut dapat dimaklumi, sesuai pernyataan dari ketua Panwaslu LN Taipei yang diliput oleh Radio Taiwan Internasional Siaran Indonesia (RTISI).

Secara umum pukul 18.00 waktu Taipei, seluruh TPS dan KSK telah menutup pendaftaran untuk pemilih DPK. Akan tetapi pada prinsipnya, sesuai aturan dari PKPU, bahwa pemungutan suara di TPS harus terus dilakukan hingga:

  1. Surat suara sisa DPT+DPTb dan 2% DPT+DPTb yang diperuntukkan bagi DPK telah habis meski pemilih DPK terdaftar masih ada; dan/atau;
  2. Antrean pemilih DPT+DPTb+DPK terdaftar telah habis, meski surat suara masih ada, pasca penutupan TPS pada pukul 18.00 Waktu Taipei.

Oleh karenanya, mayoritas TPS di Taiwan baru selesai melayani para pemilih sekitar pukul 20.30-21.30 waktu Taipei, sebelum akhirnya logistik dan surat suara dibawa kembali menuju gudang penyimpanan di KDEI Taipei.

Kelancaran dari pelaksanaan pemungutan suara di Taiwan juga turut dikonfirmasi oleh Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar (Divisi Hukum) yang berkunjung untuk melakukan supervisi pelaksanaan Pemilu di Taiwan, bersama Dermawan Adhi Santoso (bagian Administrasi Bawaslu RI), Wariki Sutikno (Bappenas RI), Dwi Pudjiastuti Handayani (Kemenkeu RI), dan Abelian P. Yodha (Kemenlu RI), yang tergabung dalam Pokja Pengawas Pemilu Luar Negeri.

Rombongan tersebut sempat mengunjungi empat TPS yang berlokasi di Taipei, yakni TPS01, TPS02, TPS03, dan TPS34.

Selain itu, Kombes Pol. Djoko Prihadi Soeradji (anjak utama Akpol Lemdiklat POLRI) sebagai Ketua Satgas Pengamanan Pemilu dari POLRI yang bertugas di Taiwan, bersama Kompol Alex Willem Tlonaen (Kasubagren Divhubinter POLRI) dan AKP Sosialisman M Natsir (Bhayangkara penyelia Bagkembangtas Divhubinter POLRI), yang turut mengamankan serangkaian pelaksanaan Pemilu di Taiwan, berpendapat bahwa pelaksanaan hari Pemungutan Suara pada tanggal 14 April 2019 relatif aman terkendali.

Proses pemungutan suara yang dilaksanakan sejak 14 April 2019 (pukul 14.00) hingga 20 April 2019 (pukul 09.00)
info gambar

Menurut keterangan ketua Panwaslu LN Taipei, keberhasilan proses penghitungan suara di Taipei yang dilaksanakan selama 67 jam non-stop adalah berkat hasil kolaborasi cantik dari PPLN Taipei, KPPSLN, Panwaslu LN Taipei, PTPSLN/KSK, serta saksi dan masyarakat yang turut mengawal bersama.

Hal ini sesuai dengan aturan PKPU, keputusan terakhir dari Mahkamah Konstitusi, dan interpretasi aturan bersama anggota Bawaslu RI yang dilaksanakan di sepanjang proses penghitungan suara, menyatakan bahwa penghitungan suara (khususnya di Taiwan) dilaksanakan pada pukul 14.00 di tanggal 17 April 2019 dan diakhiri pada pukul 24.00 pada hari yang sama.

Jika belum selesai dapat dilanjutkan hingga 12 jam berikutnya tanpa jeda, dan jika belum selesai, dapat dilaksanakan hingga seluruh proses penghitungan suara selesai, untuk selanjutnya dilakukan perekapan dan penetapan hasil lewat rapat pleno.

"Kami berterima kasih kepada lebih dari 80% mahasiswa Indonesia yang turut berpartisipasi aktif sebagai elemen penggerak Pemilu RI di Taiwan, baik sebagai anggota PPLN Taipei, KPPSLN, Panwaslu LN Taipei, PTPSLN/KSK, serta saksi TKN, BPN, maupun partai politik," ujar Fadlillah Ahdiyat, ketua PPLN Taipei saat dimintai keterangan mengenai penetapan hasil penghitungan suara di Taiwan.

"Dan sebagai agenda pamungkas dari serangkaian kegiatan Pemilu RI 2019 di Taiwan, nantinya akan ada rekapitulasi yang dilaksanakan malam ini (20/4) hingga hari Minggu. Pada awalnya direncanakan pada 18 April 2019, selanjutnya akan ditetapkan secara resmi melalui rapat pleno terbuka bersama Panwaslu LN Taipei, mengundang saksi TKN, BPN, dan partai politik pada 22 April 2019 pukul 19.00 waktu Taipei di KDEI Taipei," imbuhnya.

Mari kita kawal bersama setiap proses pesta demokrasi serentak yang sarat muatan sejarah ini bersama, karena dengan Pemilu Berdaulat, Negara Kuat!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini