Melawan Kekerasan pada Wanita Lewat Film 27 Steps of May

Melawan Kekerasan pada Wanita Lewat Film 27 Steps of May
info gambar utama
  • Film 27 Steps of May bercerita tentang pengalaman seorang perempuan yang coba keluar dari trauma pemerkosaan.
  • Film ini merupakan karya sutradara Ravi Bharwani, dan telah menerima beragam penghargaan.
  • Berdurasi 112 menit, film ini akan ditayangkan bersamaan dengan Women's March pada 27 April 2019.

Kamis (18/7) di CGV FX Sudirman, Jakarta, diputar film 27 Steps of May karya sutradara Ravi Bharwani. Pemutaran film secara khusus ini dihadiri oleh para aktivis perempuan dan korban kekerasan seksual.

Film 27 Steps of May bercerita tentang pengalaman seorang perempuan untuk keluar dari trauma peristiwa pemerkosaan. Selain itu juga dikisahkan perjuangan seorang ayah selama 8 tahun mendampingi anak perempuannya untuk menemukan kembali hidupnya.

"Film ini bisa menggambarkan emosi seorang korban. Bagaimana seorang ayah berelasi dengan korban dan bergulat sampai kemudian 27 langkah May menuju kemerdekaannya. Itu sesuatu banget. Aku harap film ini bisa berkontribusi dalam penanganan korban," kata Dian Septi, pengelola radio buruh perempuan Marsinah FM dan pemimpin Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP).

BACA JUGA: Film Karya Sineas Padang Pukau Penonton Dunia

27 Steps of May akan segera tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 27 April 2019, bersamaan dengan adanya Women’s March yang diadakan di 24 kota di Indonesia. Sebelumnya, film ini pertama kali diputar di Busan International Film Festival 2018 lalu.

Setelah itu 27 Steps of May diputar di beberapa festival film internasional, antara lain Cape Town International Film Market & Festival, Goteborg Film Festival, dan Bengaluru International Film Festival.

Film berdurasi 112 menit ini dibintangi oleh Raihaanun, Lukman Sardi, Ario Bayu, dan Verdi Solaiman. Skenario digarap oleh Rayya Makarim, yang sekaligus menjadi produser film ini bersama Ravi Bharwani dan Wilza Lubis.

BACA JUGA: Sinopsis ‘Triple Threat’, Film Laga Internasional Terbaru Iko Uwais

Film panjang ketiga Ravi Bharwani ini juga meraih film terbaik (Golden Hanoman Award) kategori film panjang Asia terbaik di Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Lalu pada ajang Film Festival Tempo 2018 berhasil menyabet dua piala penghargaan, Rayya Makarim sebagai Penulis Skenario Pilihan Tempo dan Raihaanun sebagai Aktris Pilihan Tempo.

“Buat kami (dari gerakan perempuan), pemerkosaan itu adalah kejahatan kemanusiaan dan memang harus kita berantas. Salah satunya dengan cara disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Maka kami mendukung film ini. Pada acara Women’s March nanti juga akan ada pemain yang ikut orasi bersama untuk menyuarakan isu-isu terhadap perempuan,” ujar Olin Monteiro dari Women’s March, dalam keterangan resminya.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini