10 Ekor Macan Tutul Jawa Terdeteksi di Guntur Papandayan

10 Ekor Macan Tutul Jawa Terdeteksi di Guntur Papandayan
info gambar utama
  • 10 ekor macan tutul Jawa berhasil terdeteksi di Guntur Papandayan, Jawa Barat.
  • Spesies ini termasuk satwa yang terancam punah.
  • Hasil pemotretan juga menunjukkan macan tutul Jawa sangat aktif sepanjang hari.

Survei yang dilakukan oleh Conservation International (CI) Indonesia, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, dan Chevron di Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Guntur Papandayan, Jawa Barat, berhasil mendeteksi 10 ekor macan tutul Jawa.

Monitoring yang dilaksanakan oleh CI Indonesia selama periode 2016 sampai akhir 2018 memastikan bahwa seluruh individu macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) itu terekam oleh perangkap kamera (camera trap) yang terpasang di 60 lokasi pada areal seluas 120 Km2.

Berdasarkan informasi yang dianalisis dari kamera, keberadaan satwa yang terancam punah ini terdeteksi pada ketinggian antara 1.114-2.635 mdpl. Ini terjadi karena sebagian besar kawasan KPHK Guntur Papandayan termasuk ekosistem hutan hujan pegunungan dataran tinggi.

BACA JUGA: Museum Macan: Salah Satu Tempat Terbaik Versi Time Magazine

Keberadaan macan tutul Jawa berhasil tertangkap kamera | Foto: Conservation International Indonesia
info gambar

Hasil pemotretan juga menunjukkan macan tutul Jawa terdeteksi aktif sepanjang hari, baik pagi-siang-hingga malam hari. Waktu terfoto tertinggi antara jam 6-8 pagi (15%) dan terendah pada jam 10-12 (3,3%).

Senior Manager Terrestrial Program CI Indonesia, Anton Ario, mengungkapkan bahwa pihaknya dan BBKSDA membutuhkan waktu melakukan identifikasi yang benar untuk mengetahui jumlah individu macan tutul di Guntur Papandayan, sehingga publikasi baru dapat dilakukan bulan April.

Hasil pemotretan menunjukkan macan tutul Jawa aktif sepanjang hari | Foto: Conservation International Indonesia
info gambar

“Setiap individu macan tutul Jawa dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan ukuran tubuh, jenis kelamin dan pola totol di tubuh masing-masing individu,” kata Anton dalam keterangan resminya.

Berdasarkan hasil identifikasi itu, terdeteksi 10 individu yang terdiri dari 3 individu jantan dewasa dan 7 individu betina dewasa. Perangkap kamera menghasilkan jumlah total foto satwa sebanyak 1.214 foto, di antaranya macan tutul Jawa sebanyak 83 foto.

BACA JUGA: Ibrahim, Ahlinya Tumbuhan dan Satwa Liar Leuser

Selama periode pemasangan camera trap di KPHK Guntur Papandayan, diperoleh 26 jenis satwa, 21 di antaranya jenis mamalia, dan 5 jenis burung.

Menurut Anton hasil perangkap kamera menggambarkan bahwa KPHK Guntur Papandayan masih merupakan habitat macan tutul Jawa yang cukup baik, walaupun kawasan itu mendapatkan tekanan dari perambahan hutan dan laju pertambahan penduduk di sekitarnya.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini