Program BSBI Ke-17 Resmi Dibuka

Program BSBI Ke-17 Resmi Dibuka
info gambar utama
  • Jumat, 10 Mei 2019, program BSBI resmi dibuka.
  • Pembukaan dilakukan oleh Wakil Menteri Luar Negeri, dengan dihadiri sejumlah pejabat Kemlu dan Kementerian/lembaga terkait, Duta Besar negara sahabat penerima BSBI, anggota DPR RI, perwakilan universitas/perguruan tinggi, serta sanggar seni dan rumah budaya.
  • Tahun ini merupakan edisi BSBI yang ke-17

Jumat (10/5), program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2019 resmi dibuka. Program yang memasuki edisi ke-17 ini dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri, A. M. Fachir, di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri.

Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) merupakan kegiatan Kemenlu RI yang telah dilaksanakan sejak tahun 2003. Pada tahun 2019, program ini memasuki tahun yang ke-17.

Program beasiswa ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai ragam identitas dan kepribadian bangsa Indonesia yang khas, seperti sikap menghargai keberagaman/kebhinekaan, kekeluargaan, kesantunan, toleransi, dan keterbukaan kepada para generasi muda negara-negara sahabat.

Suasana pembukaan BSBI 2019 | Foto: Fasmed Kemlu RI
info gambar

BACA JUGA: Kemlu dan Langkah Progresifnya untuk Indonesia

Peserta BSBI diharapkan dapat menjadi sahabat dari Indonesia (friends of Indonesia) di masa mendatang. Selama 16 (enam belas) tahun terakhir, kegiatan dimaksud telah menghasilkan 848 lulusan dari 74 negara yang menjadi friends of Indonesia dan juga membantu promosi Indonesia di negara asal.

Program BSBI 2019 dimulai tanggal 6 Mei 2019 dan akan ditutup dengan pagelaran budaya kolosal bertajuk Indonesia Channel, Pentas Karya Sahabat Indonesia, tanggal 13 Agustus 2019 di Banyuwangi. Tema yang diangkat BSBI 2019 adalah “Mosaic of Indonesia”.

Negera-negara prioritas peserta BSBI 2019 adalah negara anggota ASEAN, ASEAN+3, SwPD, PIF, sejumlah negara Eropa, Asia, Afrika dan negara Mitra Dialog Lintas Agama. Terdapat 3 negara baru pada BSBI 2019, yaitu Gambia, Portugal, dan Kolombia.

Selain itu, terdapat 6 pemuda Indonesia yang berasal dari Papua, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur.

Wamenlu RI, A.M. Fachir (kanan) menyalami perwakilan peserta BSBI | Foto: Fasmed Kemlu RI
info gambar

BACA JUGA: Kemenlu Luncurkan Inovasi Baru, Akses Perjanjian Internasional Treaty Room

Kurikulum yang diajarkan utamanya adalah bahasa Indonesia, seni budaya dan keharmonisan beragama, kegiatan sosial serta kearifan lokal. Dalam rentang waktu tersebut, peserta akan berkesempatan mengenal dan merasakan suasana pada saat Hari Besar Keagamaan di Indonesia, seperti Hari Raya Waisak, Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha serta kemeriahan menyambut peringatan HUT RI ke-74.

Selama 3 (tiga) bulan peserta BSBI akan berlatih di sanggar dan universitas mitra Kemenlu RI, yaitu Sanggar Seni Semarandana di Bali, Kazaki Art School di Makassar, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran di Yogyakarta, Yayasan Seni Gubang di Kutai Kartanegara, Sanggar Sayu Gringsing di Banyuwangi, dan Sanggar Syofyani di Padang.

Para peserta BSBI berkumpul di depan Gedung Kemlu RI | Foto: Fasmed Kemlu RI
info gambar

Pembukaan program BSBI 2019 juga diisi dengan pengukuhan peserta BSBI 2019 secara resmi melalui upacara adat tradisional Indonesia.

Catatan kegiatan kreatif dan promosi para alumni BSBI di negara asal untuk Indonesia antara lain menjadi guru tari/koreografer, menyelenggarakan pameran lukisan foto, promosi gastronomi, membuat ikatan persahabatan Indonesia dengan negara asal, membuat lagu dan video klip untuk media sosial, dan lain-lain.**

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini