- Di perayaan Hari Kartini, digelar forum "Inspirasi Perempuan untuk Indonesia".
- Acara ini diselenggarakan oleh PT. Paragon Technology dan Innovation (PTI).
- Sebanyak 8 tokoh perempuan dan 4 ormas diundang ke acara ini.
Bertepatan dengan perayaan Hari Kartini pada 21 April 2019, PT, Paragon Technology and Innovation (PTI) menggelar forum perempuan inspiratif bertema "Inspirasi Perempuan untuk Indonesia". Bertempat di Hotel Fairmont, Jakarta, acara ini menghadirkan 4 tokoh perempuan yang telah berkontribusi nyata dalam pembangunan Indonesia.
Keempat tokoh perempuan tersebut adalah Nurhayati Subakat (founder & CEO PT. Paragon Technology and Innovation), Najelaa Shihab (praktisi pendidikan dan pendiri Keluarga Kita), Septi Peni Wulandani (founder Institut Ibu Profesional), dan Atalia Praratya Kamil (Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat dan Penggerak Sekoper Cinta).
Mengangkat tema Inspirasi Perempuan untuk Indonesia, PTI mempertemukan para perempuan dari berbagai latar belakang untuk saling berbagi dan menginspirasi. Melalui acara ini PTI mengajak masyarakat untuk menyadari peran perempuan pada era modern, mendukung, dan memberikan apresiasi terhadap perempuan.
Nurhayati Subakat, founder dan CEO PT. Paragon Technology and Innovation, merupakan perempuan dibalik kesuksesan perusahaan yang mengelola jenama kosmetik Wardah, Make Over, Emina dan perawatan rambut Putri, meraih gelar Honoris Causa dari ITB.
Beliau merupakan perempuan pertama yang menerima gelar Honoris Causa dari total 9 orang penerima gelar ini sejak pertama kali diberikan pada tahun 1962.
Pemberian gelar doktor kehormatan pada Nurhayati Subakat telah dilakukan pada 5 April 2019 di Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung. Gelar kehormatan ini diberikan karena Nurhayati dinilai telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan keilmuan dibidang kosmetik serta telah menghasilkan karya yang inovatif untuk masyarakat.
Gelar kehormatan tersebut merupakan suatu penghargaan dan apresiasi kepada tokoh masyarakat yang dinilai telah berjasa dan berkarya bagi ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sosial, budaya, dan berjasa dalam bidang kemanusiaan atau kemasyarakatan.
ITB pertama kali memberikan penganugerahan gelar kehormatan ini pada tahun 1962 kepada Presiden Republik Indonesia pertama Dr. Ir. Soekarno.
Sebelum Nurhayati Subakat, terdapat 8 tokoh masyarakat Indonesia yang sudah menerima gelar kehormatan tersebut, yaitu Dr. Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama; Dr. Ir. Sediatno; Prof. Dr. Ir. J. Rooseno; Dr. Soetarjo Sigit; Dr. Ir. Hartanto Sastrosoenarto; Prof. Dr. Emil Salim; Dr. Ir. Arifin Panigoro; Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia keenam; serta 2 tokoh internasional untuk Nobel Laureate yaitu Prof. Peter Agre dan Prof. Finn Erling Kydland.
Kemudian untuk tokoh-tokoh perempuan lainnya dan organisasi masyarakat yang turut mendapat apresiasi adalah sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan:
Najelaa Shihab, Pendiri Keluarga Kita
Yessi Chandra, Yayasan Taman Baca Inovator
2. Bidang Kesehatan
Linda Amalia Sari, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia
Valencia Mieke Randa, Founder Rumah Harapan Indonesia
3. Pemberdayaan Perempuan
Atalia Kamil, Ketua TP PKK Jawa Barat dan Penggerak Sekoper Cinta
Septi Peni Wulandani, Founder Institut Ibu Profesional
4. Bidang Lingkungan
Tri Mumpuni, Pemberdaya Pembangkit Listrik dan Ekonomi Kerakyatan
Thanya Ponggawa, Co-Founder Waterhouse Project
5. Organisasi yang berkontribusi untuk perkembangan rakyat Indonesia
Aisyiyah
Muslimat NU
Yayasan Kanker Indonesia
Lembaga Kemanusiaan ESQ
“Kami berharap semoga Inovasi dan kolaborasi yang telah dilakukan bersama dengan mitra PTI dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Karena saya yakin semakin banyak gerakan dan partisipasi masyarakat maka semakin cepat pula pembangunan Indonesia. Untuk perempuan-perempuan Indonesia, teruslah berkarya sesuai dengan kemampuan dan keahlian dan berikan dampak bagi sekitar. Jadilah inspirasi!” tutup Nurhayati Subakat.**
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News