Khawatir Cacar Monyet? Ini Saran dari Kementerian Kesehatan Indonesia

Khawatir Cacar Monyet? Ini Saran dari Kementerian Kesehatan Indonesia
info gambar utama

Baru-baru ini, kasus monkeypox atau cacar monyet ditemukan di Singapura. Hal ini dikhawatirkan dapat menyembar sampai ke Indonesia, khususnya di dekat Singapura, yakni Batam, Kepulauan Riau.

Namun kawan GNFI tidak perlu khawatir, karena virus tersebut dapat dicegah dengan cara perilaku hidup sehat. Cacar monyet disebabkan oleh inveksi virus Orthopoxvirus yang menular karena kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, konsumsi daging hewan yang terkontaminasi, atau lesi pada kulit atau mukosa dari hewan yang tertular virus. Hewan-hewan tersebut antara lain monyet, tikus gambia, dan tupai.

Sedangkan penularan dari manusia ke manusia sangatlah jarang terjadi.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menyatakan penularan cacar monyet dapat dicegah dengan cara hidup bersih.
Dikutip dari CNN Indonesia, berikut adalah keterangan resminya:

1. Cuci tangan dengan sabun
2. Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata
3. Membatasi paparan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik
4. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi
5. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar

Bagi orang yang baru saja kembali dari tempat atau wilayah yang terjangkit cacar monyet seperti Afrika Tengah dan Barat, sangat dianjurkan untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan.

Jika dalam waktu kurang dari tiga pekan setelah kembali dari wilayah tersebut dan mengalami gejala seperti demam tinggi, pembesaran kelenjar getah bening, dan ruam di kulit, segera informasikan ke petugas kesehatan dan memberi tahu riwayat perjalanan. Petugas kesehatan juga diminta untuk menggunakan sarung tangan dan masker saat menangani pasien atau hewan yang sakit.
--
Sumber : CNN Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini