Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan fokus pada titik-titik kritis, seperti terowongan, termasuk terowongan utama di Halim, Jakarta Timur.
Presiden direktur perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika) Tumiyana mengatakan konstruksi dan pembebasan lahan masing-masing telah mencapai 15,03 persen dan 96 persen.
"Tahun ini kami memproyeksikan, 60 persen konstruksi dapat diselesaikan," kata Tumiyana kepada pers setelah rapat pemegang saham perusahaan di Jakarta, baru-baru ini.
Pembangunan proyek 142,3 kilometer saat ini berfokus pada terowongannya, termasuk terowongan utama di Halim, yang panjangnya 1.885 meter.
Proyek kereta tersebut akan memiliki 13 terowongan, tujuh di antaranya telah memulai tahap penggaliannya. Walimi di Jawa Barat adalah titik kritis lain untuk proyek ini karena pengembang harus membangun tiga terowongan dengan total panjang 7,44 kilometer.
Sekretaris perusahaan Wika, Puspita Anggraeni mengatakan proyek itu telah dibagi menjadi 115 titik pengembangan, 32 di antaranya adalah proyek yang ditinggikan, termasuk jembatan di Bekasi, Jawa Barat.
Puspita mengatakan 42 titik sedang dibangun, termasuk tujuh terowongan dan depot kereta api di Tegalluar, Bandung.
Dia menambahkan bahwa 41 poin lagi sedang dipersiapkan untuk tahap konstruksi berikutnya.
Kereta kecepatan tinggi dirancang untuk dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan 350 km per jam, sekitar 45 menit perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Pihak developer bertujuan untuk menyelesaikan pembangunan seluruh proyek pada Juni 2021, penundaan dua tahun dari rencana semula.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News