RS Indonesia di Gaza : Kebanggaan Bangsa dan Raih Apresiasi dari Inggris

RS Indonesia di Gaza : Kebanggaan Bangsa dan Raih Apresiasi dari Inggris
info gambar utama

Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) yang berlokasi di Gaza menjadi sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), dr. Sarbini Abdul Murad.

“Adanya RS Indonesia di Gaza menjadi kebanggaan, tidak hanya bagi bangsa Indonesia, tetapi juga bangsa Palestina,” katanya yang dikutip dari MinaNews

Sarbini menjelaskan saat ini jika rakyat Palestina yang berada di Gaza melihat orang berwajah melayu, mereka mengatakan Indonesia. Padahal sebelumnya, mereka hanya mengenal Malaysia.

Ruangan-ruangan yang ada di RS Indonesia tersebut memiliki nama-nama yang sangat Indonesia, yakni pulau-pulau di Indonesia. Seperto Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain.

Saat ini, pembangunan RS Indonesia tahap 2 sedang berlangsung dengan menambah dua lantai lagi, yakni lantai tiga dan empat. Seluruh pekerja yang berjumlah 32 orang berasal dari jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah yang memiliki cabang di berbagai wilayah Indonesia.

Mendapat Apresiasi dari Inggris

Sumber : Antara
info gambar

Pembangunan RS Indonesia di Gaza, Palestina, yang juga kini sedang dibangun di Rakhine State, Myanmar, mendapat apresiasi dari Pemerintah Inggris. Apresiasi itu disampaikan oleh Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn saat menerima delegasi dari MER-C.

Wakil Duta Besar Inggris tersebut memberikan apresiasinya terhadap filosofi yang menjadi dasar program pembangunan RS Indonesia, terlebih di Rakhine State.

"Kami berharap RS Indonesia di Rakhine State bisa menjadi simbol perdamaian antara umat Muslim dan Budha di Myanmar sebagaimana yang membangun rumah sakit ini adalah umat Muslim, Budha dan rakyat Indonesia," kata Sarbini yang dikutip dari Antara.

--

Sumber : MinaNews, Antara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini