Saat Jiwa Menulisku Bangkit Lagi

Saat Jiwa Menulisku Bangkit Lagi
info gambar utama

Di pengujung tahun 2018, tepatnya di bulan Oktober, tiba-tiba saya tertarik melihat postingan salah satu teman dengan kegiatan menulisnya. Saya mulai cari informasi bagaimana bisa bergabung di kelas menulis. Sejak saat itulah, saya mulai aktif menulis.

Menulis bukan hal yang baru buat saya, karena dari kecil saya suka menulis. Biasanya saya menulis di buku harian. Setiap peristiwa yang saya alami tiap harinya, saya tuangkan lewat aksara.

Walaupun keluarga saya tidak punya latar belakang penulis, tapi saya sangat menyukainya. Mungkin juga karena pengaruh kebiasaan yang suka membaca.

Ketika saya umur 12 tahun, lagi suka-sukanya baca majalah remaja. Saat itulah keinginan menulis cerpen muncul. Ada kepuasan tersendiri ketika sebuah cerpen terselesaikan.

Mungkin karena keluarga tidak mendukung passion saya ini, jadi saya tidak tahu harus bagaimana mengembangkan tulisan menjadi sebuah karya. Tulisan saya, hanya bisa saya nikmati sendiri.

Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, saya mulai menulis lagi. Di usia yang sudah tidak lagi muda, saya mulai dari nol. Berkumpul dengan orang-orang yang memiliki energi yang sama, menjadi pemicu saya untuk terus berkembang.

Memang untuk memulai dari nol tidaklah mudah, tapi di sinilah tantangannya. Kesempatan untuk bisa berkarya tidak akan saya lewatkan begitu saja. Karena saya yakin selama ada kemauan di situ pasti ada jalan.

Salam Literasi!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DP
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini