Menulis Merupakan Pelepasan Kegelisahan Jiwa

Menulis Merupakan Pelepasan Kegelisahan Jiwa
info gambar utama

Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan (KBBI). Seseorang dapat mengetahui apa yang kita pikirkan dan rasakan melalui tulisan kita.

Aktivitas menulis diawali dengan menemukan ide, kemudian pengendapan ide dengan mencari informasi yang belum dipahami atau lebih tepatnya riset.

Setelah itu, seseorang bisa memulai menulis sebagai pelampisan kejenuhan pada pikiran dan perasaannya. Tahap akhir dari menulis adalah publishing. Tahap yang membahagiakan karena tulisan bisa dibaca oleh semua orang.

Menulis hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan pribadi penulis merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Menulis tentang kehidupan pribadi lazim dilakukan oleh penulis pemula karena ia menguasai objek yang ia tulis.

Namun, terkadang ada hal yang bersifat privacy dan mengharuskan seseorang untuk menulis. Menulis tidak hanya sebagai bentuk aktualisasi diri tetapi sebagai pelepasan emosi.

Pelepas duka

Kehilangan orang yang dicintai merupakan pukulan teramat berat hingga membuat seseorang terpuruk bahkan menmgalami depresi. Presiden RI ketiga, BJ. Habibie menulis buku 'Ainun dan Habibie' sebagai terapi atas kehilangan istri yang dicintainya, Hasri Ainun Habibie.

Buku yang menceritakan suka dan duka yang beliau lalui bersama istri tercinta. Buku yang kemudian diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama. Kisah yang mengharu biru memberikan pelajaran pada setiap generasi akan arti sebuah ikatan suci.

Rahasia yang tak terbagi

Setiap orang mempunyai rahasia yang tidak ingin ia ungkapkan. Namun, Herniwatty Mocechiam menuangkan rahasianya dalam buku 'Tumbuh di Tengah Badai'.

Seorang istri yang membesarkan anak autis di tengah prahara rumah tangga. Kehadiran pihak ketiga yang nyaris membuat tumbang.

Anak autis yang ditolak oleh lingkungan sosialnya menjadi sumber kekuatan untuk tetap bertahan dan memperjuangkan hak seorang istri, menunaikan tugas sebagai seorang ibu, mengawal dan mengantarkan buah hati yang tak pernah lepas dari pengawasannya di depan kampus UGM Yogyakarta.

Tanpa ingin menyinggung berbagai pihak, ia hadir membagi rahasia untuk menguatkan sesama orang tua yang dianugerahi anak autis.

Mengungkapkan masa lalu

Setiap orang mempunyai masa lalu. Namun, tidak semua orang mempublikasikan masa lalunya. Andea Hirata lulusan Universitas Indonesia bidang ekonomi dan meraih predikat cumlaude untuk program master dari Universitas Sheffield Hallam di Inggris, menulis masa kecilnya dalam novel 'Laskar Pelangi' ironi pendidikan dari anak-anak Belitung pulau timah yang kaya raya.

Novel yang melahirkan trilogi 'Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov'. Semua novel tersebut merupakan rekam jejak kehidupan pribadi Andrea Hirata. Novel yang membuka mata setiap generasi muda bahwa hidup itu penuh perjuangan dan harus diperjuangkan.

Menulis bukan masalah bakat tetapi sebuah kebutuhan. Saya menulis karena saya memang harus menulis untuk melepaskan segala hal yang memenuhi pikiran dan perasaan saya dalam bentuk fiksi, non fiksi, atau puisi.

Perkenalan saya dengan sebuah komunitas menulis WrC menyeret saya melahirkan beberapa antologi dan artikel. Jadi, setiap orang berpotensi menjadi penulis, terkenal, dan dikenang oleh zaman.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HM
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini