Mahasiswa kedokteran dari Universitas Nusa Nipa di Maumere, Nusa Tenggara Timur, telah menemukan inovasi makanan ringan berbasis daun kelor sebagai alternatif sehat untuk penderita diabetes selama tugas pelayanan masyarakat.
Makanan ringan terdiri dari biskuit kelor yang terbuat dari daun kelor, gula pasir, kismis, tepung jagung, mentega, dan tepung terigu dan teh diseduh dengan daun kelor kering.
Rosania EB Conterius, seorang dosen Universitas Nusa Nipa yang membantu para siswa selama proses pembuatan, mengatakan bahwa biskuit rendah gula dan karenanya dapat berfungsi sebagai camilan sehat bagi mereka yang menderita diabetes.
"Kelor kaya akan serat. Dengan mengkonsumsi kue ini, penderita diabetes akan merasa kenyang sampai makan siang atau sebelum makan malam,” kata Rosania pada hari Senin.
Karena biskuit akan dibuat oleh ibu rumah tangga desa Nita, Rosania mengatakan dia berharap mereka dapat membantu masyarakat setempat meningkatkan kesejahteraan ekonominya.
Namun, produk tersebut harus menjalani tes oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) sebelum dapat dijual ke publik.
Menurut asisten profesor lain, Mega Gaharpung, produk berbasis moringa dikembangkan untuk memenuhi tugas layanan masyarakat, yang adalah untuk mengembangkan Kabupaten Sikka menjadi daerah agropolitan.
Secara terpisah, seorang mahasiswa kimia Universitas Nusa Nipa, Petrus Tuku, menjelaskan bahwa teh dapat dikonsumsi setelah diseduh dengan air panas dan biarkan selama 10 hingga 15 menit hingga warnanya berubah menjadi hijau pucat atau kuning.
"Orang bisa minum teh ini tanpa harus menyaringnya sebelumnya," kata Petrus.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News