Menulis, Cara Sederhanaku Mengabarkan Keelokan Indonesia

Menulis, Cara Sederhanaku Mengabarkan Keelokan Indonesia
info gambar utama

Tak ada bentang alam yang tak elok di Indonesia. Negeri zamrud khatulistiwa yang terjalin dari gugusan-gugusan pulau sepanjang 1.905 juta kilometer persegi. Sumatra hingga Papua.

Teringat bagaimana aku terbelalak saat menyiapkan data tentang Indonesia untuk presentasi seorang profesor, pimpinanku. Dari 17.504 pulau, 9.634 di antaranya belum memiliki nama. Surga-surga tersembunyi yang masih belum dikabarkan.

Kesempatan menerbangkan keluarga kecilku hijrah dari Jawa ke pulau terbesar kesebelas di dunia, Sulawesi. Dari tempat ini, aku mengagumi Indonesia. Bukan saja keindahan alam, keragaman suku budaya dan adat istiadat yang dirangkum dalam Bhinneka Tunggal Ika, sejatinya itulah pesona Indonesia.

Tanjung Bira di semenanjung selatan Sulawesi adalah cinta pertama kami pada jelajah Indonesia. Jelajah sederhana yang diabadikan ke dalam tulisan di blog pribadi.

Motivasi awal menulis

Pada awal perjalanan sekitar tahun 2013, kami menemukan pantai-pantai perawan yang minus fasilitas wisata. Penampakannya surgawi, belum memanggul beban memuaskan kegandrungan pengunjung akan spotInstagramable.

Sebut saja Pantai Marumasa, Mandala Ria, Apparalang, dan Lemo-lemo. Selain pantai-pantai eksotis, dataran Sulawesi Selatan adalah maha karya. Gugusan karst, taman prasejarah, gua-gua batu, air terjun dan dataran tinggi tak berhenti membuat takjub.

Sayang sekali bila kemegahannya berhenti padaku sendiri. Cerita itu harus dituliskan agar samad menjadi warisan cinta bagi anak cucu di kemudian hari. Sesederhana itu motivasiku menulis.

Apa yang dituliskan?

Setiap perjalanan memiliki kesannya sendiri. Orang-orang yang ditemui, pemandangan mencengangkan, kejadian seru bahkan hal-hal yang tidak sesuai harapan bisa menghidupi cerita perjalanan kami.

Sebisa mungkin dalam tulisan disajikan informasi 5A dalam kaidah pemetaan pariwisata. Formula 5A itu, meliputi:

  1. Atraksi yaitu keunikan daya tarik di tempat yang dikunjungi.
  2. Aksesibilitas menjelaskan bagaimana akses menuju tempat yang dikunjungi. Apakah kondisi jalannya layak, sarana transportasi, jarak tempuh, dsb.
  3. Amenitas memberikan informasi seputar fasilitas penunjang di tempat yang dikunjungi, seperti: toilet, musala, restoran, penukaran uang, toko souvenir, dan lain-lain. Ada kalanya tempat yang dikunjungi tidak memiliki fasilitas penting publik seperti toilet.
  4. Aktivitas adalah kegiatan seru, aman dan menyenangkan yang dapat dilakukan di tempat yang dikunjungi.
  5. Akomodasi merujuk pada penginapan yang tersedia di sekitar tempat yang dikunjungi.

Menulis membawa kebaikan

Sering berjalannya waktu tulisan sederhana di blog pribadi itu ternyata membawaku pada banyak kebaikan. Setidaknya ada tiga hal tak terduga sebagai buah dari menulis.

Siapa sangka mengabarkan keelokan Indonesia menjadi jembatan silaturahmi bagiku dan pembaca. Bahagia ketika cerita perjalanan itu memberi manfaat informasi. Bonus lainnya beberapa tulisan dapat mendulang rupiah.

Menulis adalah wujud syukur

Motivasiku menulis tidak berubah, biarlah tulisan itu menjadi warisan cerita tentang sebuah negeri gemah ripah loh jinawi. Mengabarkan Indonesia dari sekitar tempat tinggalku merupakan wujud syukur pada Tuhan.

Aku bangga ditakdirkan lahir dan hidup di bumi pertiwi, Indonesia. Negara kesatuan yang diikrarkan dari keragaman ini perlu terus menerus didukung dan dirawat dengan cinta kasih oleh setiap warganya.

Demikianlah aku dan menulis adalah sebuah cerita sederhana dari seorang ibu rumah tangga yang bangga akan eloknya Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SR
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini