Keuntungan Menjadi Perempuan Penulis dan Berkomunitas

Keuntungan Menjadi Perempuan Penulis dan Berkomunitas
info gambar utama

Menjadi perempuan penulis itu sangat menyenangkan.

Ya, meskipun, untuk saya, label perempuan penulis itu belum bisa sepenuhnya dilekatkan ke saya. Apalah saya, hanya seorang perempuan yang gemar menulis (baca: curhat) di blog.

Tapi, setidaknya tulisan saya bisa dibaca orang lain, dan tidak jarang juga bisa bermanfaat bagi lainnya. Dan tidak ada yang lebih membahagiakan saat tulisan kita dibaca dan bermanfaat bagi lainnya.

Rasanya, bagai mendapat sesuatu penghargaan terbesar dalam hidup, merasa lebih berarti dan bermanfaat.

Untuk lebih memaksimalkan manfaat menjadi seorang penulis, ada beberapa hal yang saya lakukan, di antaranya adalah bergabung dengan beberapa komunitas penulis.

Ada beberapa komunitas yang saya ikuti, kebanyakan memang komunitas blogger. Namun ada satu komunitas yang memang khusus buat perempuan menulis, yaitu komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis.

Apa itu komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis?

Komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis atau yang biasa disingkat IIDN, adalah sebuah komunitas yang menampung para ibu-ibu yang suka atau mau belajar menulis, yang mana menggunakan Facebook grup sebagai wadah interaksinya.

Komunitas ini, lahir pada tanggal 24 Mei 2010, yang dilatarbelakangi oleh tujuan mulia yaitu untuk meningkatkan produktivitas para ibu di berbagai hal khususnya menulis.

Pada pergerakannya, komunitas yang kini sudah berjumlah lebih dari 10 ribu anggota dan tersebar di seluruh dunia, mulai mendorong anggotanya untuk mengembangkan berbagai keterampilan pada berbagai bidang, meskipun tetap diprioritaskan dalam pembinaan penulis dan calon penulis.

Komunitas ini awalnya didirikan oleh Indari Mastuti, dan seiring perkembangannya hingga saat ini diketuai oleh Widyanti Yuliandari.

Keuntungan berkomunitas di Ibu-ibu Doyan Nulis

Di usia IIDN yang ke-9 tahun, saya bahkan baru bergabung sekitar setahunan, tepatnya tahun lalu. Sari komunitas inilah, saya akhirnya menemukan alasan untuk serius menulis di blog saya.

Meskipun baru setahunan bergabung, tapi saya sudah merasakan banyak keuntungan dari komunitas ini, di antaranya:

Menemukan semangat menulis di blog

Seperti yang saya kisahkan di postingan saya sebelumnya, bahwa menulis adalah sahabat sejati saya dan salah satunya dengan cara menulis di blog.

Saya sudah punya blog dan menuliskan beberapa kisah saya di blog tersebut sejak lebih dari 10 tahun lalu. Akan tetapi, saya hanya sekadar menulis saat saya sedang mood, selama bertahun-tahun blog tersebut lebih banyak kosongnya ketimbang menulisnya.

Sampai akhirnya saya bergabung di komunitas IIDN, dan tiba-tiba saya semacam menemukan passion saya untuk lebih sering menulis di blog.

Begitulah, saya akhirnya menekuni dunia blogging hingga kini, dan Alhamdulillah sudah mendapatkan banyak hal dari kegiatan tersebut.

Berkontribusi sebagai penulis dalam buku antologi

Menjadi penulis buku atau punya sebuah buku hasil tulisan sendiri, sesungguhnya juga sudah menjadi sebuah impian saya sejak dulu.

Foto: Dok. penulis
info gambar

Tapi, seiring waktu saya sadar, ternyata menerbitkan sebuah buku itu tidak semudah membalikkan tangan. Ada banyak sekali penulis yang karyanya jauh lebih bagus serta layak ditayangkan. Rasa-rasanya, saya sudah minder duluan melihat persaingan tersebut.

Siapa sangka, dari komunitas IIDN saya malah bisa ikutan berkontribusi menjadi penulis dalam sebuah buku antologi. Buku yang berjudul Ngeblog Seru Ala Ibu-Ibu itu sungguh menjadi buku pertama saya yang semacam dreams come true.

Komunitas IIDN tahu betul cara menyemangati para perempuan untuk lebih giat menulis, melalui hal-hal yang positif seperti adanya buku antologi seperti ini.

Mendapatkan ilmu menulis secara gratis dan kontinyu

Hal yang paling membahagiakan turut serta menjadi bagian dari komunias IIDN ini adalah, bisa mendapatkan ilmu tentang kepenulisan setiap saat. Bukan hanya yang berbayar, yang gratispun ada.

Sebenarnya, ilmu berbayar diadakan semata-mata untuk memberi semangat pada anggota komunitas. Secara, jika ilmu yang diberikan gratis, kebanyakan peserta kurang begitu serius dalam mempraktekan ilmu yang didapat, karena mungkin para pesertanya pikir itu gratis.

Nah, dengan berbayar, kebanyakan ibu-ibu mikir bakal rugi jika tidak dipraktekan. Jadinya semangat untuk berkarya lebih membara.

Mendapatkan banyak teman

Dari komunitas IIDN, saya akhirnya bisa kenal banyak banget teman-teman dengan hobi yang sama, yaitu menulis sekaligus membaca.

Tentu saja, dengan anggota sebanyak 21.000 yang bergabung di grup komunitas IIDN, tidak sulit untuk kita mendapatkan banyak teman yang tersebar di beberapa daerah, bahkan di luar negeri.

Bahkan tidak jarang, saya bisa lebih akrab dengan teman-teman tersebut karena kami punya kesamaan lainnya, yaitu aktif ngeblog.

Mendapatkan banyak info job dan lomba

Salah satu penghasilan dari dunia menulis adalah bekerja sama dengan pihak lain, melalui cara mengulas produk mereka lewat tulisan kita di blog atau media lainnya.

Untuk itu, kadang kita butuh rekomendasi dari seseorang yang sudah mempunyai nama besar.

Beruntung, dengan bergabung di komunitas IIDN, saya selalu tak ketinggalan jika ada info job kerja sama kepenulisan.

Bukan hanya itu, beberapa info lomba menulis pun sering diumumkan di grup komunitas IIDN tersebut, sehingga saya bisa ikut serta dalam kerja sama atau lomba tersebut.

Menjadi perempuan penulis memang mengasyikan, dan memutuskan ikut serta dan aktif dalam sebuah komunitas penulis seperti komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis, memberikan kita keuntungan berlipat.

Setidaknya bagi saya.

Kalau teman-teman?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RR
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini