Merawat Eksistensi Melalui Komunitas Menulis

Merawat Eksistensi Melalui Komunitas Menulis
info gambar utama

Sendiri aku bukan apa-apa

Bersama, wujudkan mimpi menjadi nyata

Menurut KBBI daring, komunitas adalah sekumpulan orang yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu, paguyuban, masyarakat.

Berangkat dari pengertian di atas, komunitas adalah sebuah wadah yang mempertemukan orang-orang dengan hobi dan minat yang sama, saling berinteraksi satu dengan lainnya.

Begitu halnya dengan saya, ketika mulai serius belajar, hal yang dilakukan adalah bergabung ke dalam komunitas menulis, Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) misalnya.

Saya pernah mencoba untuk menulis sendiri, tanpa mengikuti komunitas. Tantangannya adalah M-A-L-A-S.

Ya, saya lebih memilih aktivitas lain yang tidak perlu mengorbankan waktu serta pikiran seperti menulis.

Akhirnya, keinginan menjadi penulis hanya sebatas angan, karena saya hanya membangun sendiri, yang notabene akan lebih mudah tergerus dengan kesibukan lain.

Berkaca dari pengalaman, setelah resign dari pekerjaan dan memutuskan menekuni dunia kepenulisan, saya mengikuti banyak sekali komunitas menulis, agar selalu berada bersama penggiat literasi dengan vibe yang sama.

Paling berasa saat mulai malas menulis, melihat grup yang selalu ramai dengan tulisan, membuat saya tergugah, kok ya nggak nulis-nulis sih, katanya mau jadi penulis.

Akhirnya lambat laun, perasaan malas terkikis, menggerakkan kembali jemari di dalam gawai, ikut meramaikan komunitas yang diikuti.

Secara garis besar, alasan utama saya bergabung ke dalam komunitas adalah:

Merawat eksistensi

Belajar dari pengalaman. Sendiri saya bukan apa-apa. Bersama, bisa mewujudkan mimpi menjadi nyata.

Bukti sederhana komunitas bisa merawat eksistensi dalam dunia menulis adalah, alhamdulillah tiga buku antologi yang berisi tulisan saya dan teman-teman komunitas sudah terbit.

Media inspirasi

Tidak ada ide untuk menulis, jalan-jalan mampir ke tulisan teman satu komunitas dapat memberi ide segar untuk dituangkan menjadi sebuah tulisan.

Selain itu, masing-masing komunitas biasanya suka mengadakan tantangan menulis, sebagai penyemangat para anggotanya untuk meningkatkan skill menulis.

Seperti komunitas IIDN yang menyelenggarakan kompetisi menulis bersama dengan GNFI, membuat saya bersemangat untuk menulis dan merangkai kreativitas agar menghasilkan tulisan yang enak untuk dibaca. Walaupun tidak mudah, tapi menyenangkan, karena saya belajar berkompetisi secara sehat.

Media belajar

Komunitas adalah media tempat kita belajar dan bertumbuh bersama. Seperti IIDN yang sering mengadakan training dan kulwhap dalam dunia literasi agar meningkatkan skill para anggotanya.

Jika saya sendiri, tanpa komunitas, ya ilmu saya mungkin hanya segitu-gitu saja karena keterbatasan informasi.

Ketiga hal di atas sepertinya sudah sangat jelas menjelaskan kenapa mengikuti komunitas itu sangat penting bagi seorang yang ingin belajar menulis.

Jadi, yuk kita merawat eksistensi diri melalui komunitas.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

GP
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini