Aa’ Burjo dan Kehadirannya yang Selalu Ditunggu

Aa’ Burjo dan Kehadirannya yang Selalu Ditunggu
info gambar utama

A’ nastel (nasi telor) hiji, minumnya es teh ya A’”

“A’ Intel (Indomie Telor) rebus ya A’”

Percakapan tersebut sering terdengar di warung burjo (Bubur Kacang Ijo), di kota-kota seperti Yogyakarta. Mahasiswa sebagai pelanggan setia Burjo selalu datang untuk pesanan mereka. Burjo dan Mahasiswa, agaknya kedua hal ini memang sudah melekat di kehidupan sosial kita. Indomie sebagai salah satu produk kebanggaan Indonesia banyak dikonsumsi oleh mahasiswa, terutama jika akhir bulan. ada sebuah ungkapan bahwa indomie yang dibikin di warung burjo terasa lebih enak ketimbang bikin sendiri.

Warung sahabat anak kos yang sudah lama ada ini menjadi pilihan untuk mengenyangkan perut, selain harga makanannya yang relatif murah, variasi makanannya juga banyak , tak hanya ada indomie goreng atau rebus. Ada nasi telur, nasi sarden, bubur kacang ijo, dan nasi ayam.

Kehadiran sosok Aa’ burjo yang sering bersahabat dengan pelanggannya membuat burjo semakin disenangi. Aa’ burjo ini kebanyakan di dominasi oleh orang Jawa Barat seperti dari Kuningan, Tasikmalaya, Cierbon dan Sumedang.

Burjo atau Warmindo (Warung Indomie Indonesia) yang tersebar di beberapa kota seperti Jogja, Solo dan Semarang ini pun sangat mudah ditemui, terutama di lingkungan kampus-kampus. Yogyakarta sebagai salah satu pasar terbesar warmindo sendiri sudah ada sekitar 1.700 buah warung yang beroperasi

Para pengusaha Warmindo sedang mudk (sumber : Tribun News)
info gambar

Berbicara mengenai kontribusi,Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Paduka Pakualam X mengakui bahwa Warmindo telah memberikan kontribusi besar bagi DIY, selain memberikan layanan kepada mahasiswa, Warmindo juga menjadi motor penggerak perekonomian DIY.

Tahun ini, sebanyak 11.100 pengusaha Warmindo dari berbagai wilayah mengikuti mudik gratis yang diadakan PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK dalam rangka lebaran. Sekitar 195 bus dikerahkan untuk menghantar para pengusaha Wamindo kembali ke kampung halamannya.

Tentu hal ini merupakan waktu-waktu krusial untuk mahasiswa perantauan yang tidak mudik, pasalnya warung favorit langganan mereka akan tutup selama lebaran, membuat para mahasiswa perantauan ini menghitung hari dengan harapan para Aa’ burjo cepat kembali dan membuka warung burjo nya.

Jadi bagaimana, kamu juga salah satu yang saat ini menanti warung-warung burjo buka?

sumber :

Kompas |Tribun | Kumparan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini