Lebaran dan Tradisi yang Selalu Ada

Lebaran dan Tradisi yang Selalu Ada
info gambar utama

Lebaran tinggal menghitung hari, rasa-rasanya akan banyak momen indah dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri terjadi. Jika kamu mendengar kata lebaran, pasti selalu terngiang akan budaya, tradisi dan serba-serbinya, apa saja ya ?

  1. Budaya Mudik
Salah satu momen unik dengan tulisan waktu mudik (sumber : Harian Nusantara )
info gambar

Mudik yang konon berasal dari bahasa Jawa Ngoko “Mulih Dilik” yang berarti pulang sebentar menjadi salah satu ciri khas lebaran telah tiba. Pergerakan massa yang massif untuk kembali ke kampung halaman, bertemu sanak family dan tentunya melepas rindu. Setahun sekali Indonesia mengalami musim mudik menyebabkan kemacetan di beberapa wilayah. Pemerintah juga setiap tahun memberikan perhatian besar tradisi mudik ini. Ada beberapa yang menganggap kemacetan di jalan merupakan salah satu ciri khas mudik. Namun disisi lain, kemacetan yang terlalu panjang juga memiliki dampak yang tidak baik. Tradisi mudik secara besar-besaran ini juga salah satu cara merayakan lebaran, untuk itu banyak orang yang juga rela membeli tiket jauh-jauh hari supaya tidak kehabisan. Banyak pula yang rela merogoh kocek lebih dalam karena mahal nya tiket pesawat demi bertemu keluarga di kampung halaman.

  1. Ketupat dan Opor Ayam
Ketupat (sumber gambar : RM. Bumi Aki )
info gambar

Setiap Hari Raya Idul fitri tiba, ketupat dan opor ayam tak lupa selalu dihidangkan di rumah-rumah. Lebaran memang identic dengan adanya opor ayam, makanan yang sebenarnya bisa ditemukan kapan saja ini memiliki nilai tersendiri ketika dihidangkan di hari lebaran. Berbicara soal ketupat, beberapa orang lebih memilih membuat ketupat sendiri ketimbang membeli ketupat yang sudah jadi. Biasanya, dalam proses pembuatan ketupat, anggota keluarga juga ikut andil sehingga kedekatan keluarga semakin terpupuk.

  1. Takbiran Keliling
Takbiran keliling dan serba-serbinya (sumber: Tirto)
info gambar

Malam lebaran semua bersuka cita dalam menyambut hari kemenangan, maka tak heran takbiran selalu menjadi penanda akan datangnya hari raya umat Islam ini. Beberapa kampung mengadakan takbiran keliling yang disambut dengan suka cita oleh masyarakat. Tak lupa dalam malam takbiran banyak juga yang menyalakan kembang api yang menghiasi langit malam.

  1. Saling Memaafkan

Apalah arti merayakan hari raya tanpa tradisi saling memaafkan. Tradisi yang selalu ada setiap Hari Raya Idul Fitri, dimulai dari maaf memaafkan dari keluarga inti, kemudian berjalan ke tetangga-tetangga sekitar untuk berkunjung dan meminta maaf jika ada kesalahan yang pernah dilakukan. Tradisi berkunjung ini bisa dibilang inti dari perayaan hari raya umat islam ini, istilah kata dari youtuber Pak Ndul-nya adalah “core of the core” . memupuk persaudaraan kembali dengan saudara sekitar, bercengkrama dengan tetangga sekampung sehingga saling kenal dan semakin dekat.

Hari Raya Idul Fitri hanya dilaksanakan setahun sekali, libur panjang juga dicanangkan pemerintah untuk merayakan hari suci ini, hendaknya kita pulang ke kampung halaman jika memungkinkan. Meski teknologi kini semakin maju, namun keberadaan fisik kita tetap diperlukan. Tradisi-tradisi indah ini lah yang membuat Indonesia berbeda, perayaan Hari Raya Idul Fitri benar-benar terasa. Masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri dan belum bisa pulang ketika lebaran banyak yang rindu merayakan lebaran di Indonesia, maka hendaknya hal-hal ini dilestarikan sampai anak cucu kita nanti meski teknologi akan semakin maju dan komunikasi akan lebih canggih.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini