Dahsyatnya Komunitas, Bikin Semangat Menulis Antikendor

Dahsyatnya Komunitas, Bikin Semangat Menulis Antikendor
info gambar utama

Pesatnya perkembangan teknologi, turut mengubah kebiasaan seseorang dalam berkomunikasi. Generasi masa kini memanfaatkan media sosial tak hanya untuk bersilaturahmi antar-pribadi, namun juga kelompok.

Umumnya komunitas dibentuk dengan tujuan untuk mengumpulkan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama pada suatu hal.

Sebagai contoh, komunitas pebisnis yang terdiri dari sekumpulan orang yang berkecimpung di dunia usaha atau tengah merintis bisnisnya, komunitas fotografi, komunitas pencinta kucing, atau komunitas penulis dengan anggota para pegiat literasi.

Manfaat berkomunitas untuk perempuan penulis

Munculnya berbagai komunitas menulis menjadi angin segar untuk para penulis. Meski sebagian grup khusus menerima penulis perempuan, tapi masih banyak juga yang membuka kesempatan bagi semua orang yang bergelut di dunia literasi tanpa batas usia atau jenis kelamin.

Ada segudang manfaat yang bisa kamu peroleh ketika memutuskan menjadi anggota komunitas menulis. Berikut beberapa di antaranya.

Membuat semangat menulis terjaga

Apakah kamu sudah rutin menulis setiap hari atau justru sebaliknya? Mengangkat pena jika hanya sedang mood saja?

Bila kamu termasuk kelompok kedua, terjun ke dalam komunitas menulis dapat menjadi solusi terbaik. Pasalnya anggota komunitas tentunya bukan hanya penulis pemula, melainkan juga senior.

Grup menulis pun kerap mengadakan tantangan menulis yang bertujuan untuk melatih konsistensi anggota. Ditambah seringnya para anggota share aneka karya baik cerpen yang dimuat di media cetak, artikel yang nangkring di media online, sampai buku yang launching.

Yakin, deh, kamu bakal malu sendiri jika malas menulis.

Memancing ide

Ide bisa datang dari mana saja dan kapan pun. Beberapa cara yang dilakukan penulis ketika mengalami writer's block antara lain, membaca buku atau referensi lebih beragam, jalan-jalan, sampai memperhatikan apa yang terjadi di sekeliling.

Berkomunitas mampu memancing ide, lho. Interaksi yang terjadi setiap hari antara kamu dan teman-teman sesama anggota, tanpa disadari dapat memunculkan ide-ide baru yang keren buat tulisanmu selanjutnya.

Kamu hanya perlu peka. Siapkan jaring untuk menangkap setiap buah pikiran hebat, jangan biarkan menguap begitu saja.

Mendapatkan suntikan ilmu

Sudah menjadi rahasia umum bahwa komunitas merupakan gudangnya ilmu. Biasanya setiap beberapa waktu, para pengurus akan sharing ilmu menulis yang kece badai.

Mereka pun tak segan menjadwalkan kehadiran narasumber. Narsum umumnya adalah penulis senior yang telah mempunyai jam terbang tinggi. Di komunitas menulis, kamu akan memperoleh ilmu fresh secara gratis.

Diskusi

Komunitas pun merupakan tempat yang asyik untuk berdiskusi. Meminta masukan atau saran terkait karya yang telah kamu buat, sekadar mencari tahu ilmu menulis yang asing bagimu pun sangat mungkin dilakukan di komunitas yang kamu ikuti.

Jangan biarkan kehadiranmu di komunitas sia-sia belaka! Tips supaya kamu bisa memaksimalkan komunitas untuk melejitkan kariermu sebagai penulis profesional adalah hindari menjadi silent reader.

Please, cuma membaca dan diam menyimak saja di grup menulis itu sudah basi. Jadilah anggota yang aktif berkomunikasi, respon pertanyaan atau salam dari anggota lain, ringan membantu sesama anggota, hindari sikap malu, dan stop minder, maka kamu pun akan cepat dikenal.

Jangan hanya mau diberi, namun senanglah memberi. Beri informasi lomba menulis, berbagi peluang menulis yang kamu dapatkan. Kasih ilmu menulis sebatas pengetahuanmu dalam bentuk quote, sehingga lebih menarik dan mudah dicerna.

Aku ada di komunitas menulis ini

Berbicara masalah komunitas menulis, tidak semua recommended untuk dimasuki, lho. Disadari atau tidak, founder komunitas sangat berpengaruh pada keberlangsungan dan tingkat ketertarikan seseorang untuk masuk dalam grup.

Kalau petingginya mempunyai jam terbang tinggi, prestasi yang gemilang di dunia menulis, produktif, pastinya bakal lebih menarik calon member untuk join. Aku ada di beberapa komunitas menulis ini. Kalau kamu?

Ibu-ibu Doyan Nulis

Grup yang dibuat oleh Teh Indari Mastuti ini sudah tidak diragukan lagi eksistensinya. Menggaet para pengurus mumpuni, Ibu-ibu Doyan Nulis berhasil menarik puluhan ribu member untuk bergabung.

Selain seringnya sharing dunia menulis dan blogging, IIDN juga rutin menggelar perlombaan menulis dengan hadiah yang bikin mupeng.

Wonderland Family

Wonderland Family milik Mbak Wulan Mulya Pratiwi dibuat khusus untuk alumni training menulis Wonderland. Ada sharing dengan narasumber berbeda yang digelar secara berkala. Masuk ke sini, dijamin bakal lebih gendut ilmu dan pastinya kian produktif.

Mbak Wulan juga punya penerbitan indie bernama Wonderland Publisher. Beberapa buku anak telah lahir dari penerbitan miliknya, lho.

Estrilook Community

Meski tergolong baru, Estrilook Community bisa banget kamu ikuti. Tak sebatas melakukan sharing ilmu menulis, Estrilook juga punya pasukan blogger dan rutin menggelar blogwalking atau saling berkunjung antara para blogger-nya.

Hebatnya lagi, komunitas yang digawangi oleh Mbak Muyassaroh ini juga memiliki wadah berkarya berupa situsweb bagi para penulis yang tidak mempunyai blog. Tentunya ada fee yang lumayan untuk setiap artikel yang tampil.

Komunitas PBA (Penulis Bacaan Anak)

Komunitas rintisan Kang Ali Muakhir ini berfokus pada cerita anak-anak. Sharing ilmu yang berkaitan dengan cernak, narsumnya juga penulis bacaan anak senior.

Tak hanya diisi oleh penulis, namun illustrator juga banyak, lho. Sangat memudahkan para penulis bacaan anak yang tengah mencari atau ingin berkolaborasi dengan ilustrator.

Lain-lain

Masih ada sederet nama komunitas yang tidak kalah keren seperti Basagita Community, Jaringan Penulis Indonesia, sampai KMO. Ilmu dagang banyak bertebaran juga di sini.

Berkomunitas membuatmu makin kaya ilmu dan teman. Jadilah anggota yang aktif, jangan segan untuk berbagi, karena berbagi takkan pernah merugi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DN
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini