Perempuan Penulis yang Cerdas Mampu Menyikapi Berita Hoaks

Perempuan Penulis yang Cerdas Mampu Menyikapi Berita Hoaks
info gambar utama

“Satu peluru mampu menembus satu kepala, sedangkan satu tulisan mampu menembus banyak Kepala”

Mungkin kita pernah mendengar istilah tersebut, yaitu sebuah istilah yang membakar semangat penulis untuk terus berkarya.

Namun, kadang penulis juga mengalami masa-masa ide buntu dalam tulisannya. Ada yang mengatakan, ide tulisan bisa di mana saja. dari lingkungan sekitar, dari kehidupan sehari-hari, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Ada saja ide yang ingin kita tulis.

Ide-ide tersebut telah rapi tersimpan dalam buku catatan kecil yang siap dikembangkan kapan kita inginkan. Tidak jarang kita juga memperoleh ide tulisan dari berita-berita media sosial yang up to date.

Berita-berita yang silih berganti tiap detiknya membuat para pemburu berita semakin semangat mengikutinya. Demikian juga bagi penulis khususnya perempuan.

Banyak kita temukan saling membagikan berita yang kadang belum dicek dengan benar isi dari konten yang dibagikan. Bahkan menulis kembali dengan bahasanya sendiri dari sumber yang tidak terpercaya.

Akhirnya, muncul perdebatan di bagian komentar yang berujung permusuhan dan unsur SARA lainnya. Untuk itu sebagai perempuan penulis yang cerdas, mestinya memperhatikan hal-hal tertentu yang bisa membawa kebaikan bagi dirinya.

Berita hoaks

Akhir-akhir ini banyak bermunculan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoaks”. Jika kita tidak berhati-hati, maka akan dengan mudah termakan berita tersebut.

Melalui data Kemkominfo, menyebutkan bahwa ada sekitar 800.000 situsweb di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar informasi palsu. Internet disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk kepentingan pribadi dan kelompok dengan menyebarkan konten-konten negatif.

Sebagai seorang perempuan, apalagi yang aktif menulis, haruslah jeli menyikapi masalah hoaks tersebut. Sebab, perempuan identik dengan manusia yang lemah dan penuh perasaan, sehingga lebih terpancing dengan hoaks tersebut.

Apalagi jika perempuan penulis yang terpancing dengan berita hoaks, kemudian dia meneruskan atau menulis kembali dengan bahasanya sendiri berita yang telah dia terima.

Maka, akan banyak kerugian yang didapatkan, sebanyak mata yang telah membaca tulisannya.

Makanya tidaklah salah pepatah mengatakan, satu peluru untuk menembus satu kepala, namun satu tulisan akan menembus banyak kepala.

Ada beberapa hal yang bisa mengatasi berita hoaks bagi para penulis perempuan yang cerdas.

Pahami judul berita

Biasanya, hoaks cendrung menggunakan judul sensasional yang provokatif. Tugas kita mencari referensi dengan legkap, kemudian bandingkan isinya apakah sama atau tidak.

Teliti alamat situsweb

Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut yang terverifikasi sebagai situs resmi hanya 300. Artinya, terdapat ribuan yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet.

Untuk itu sebagai perempuan penulis yang cerdas, harus mencari tahu tautan situsweb yang dimaksud. Bila berasal dari situsweb yang belum terverifikasi resmi, maka dapat dikatakan informasinya meragukan.

Cek fakta

Hal yang perlu diamati adalah perbedaan berita yang dibuat baik berdasarkan fakta maupun opini. Jika berdasarkan fakta berarti peristiwa tersebut sesuai dengan kesaksian dan bukti. Namun jika berdasarkan opini, berarti pendapat dan kesan penulis terhadap berita sehingga tidak subjektif.

Jadi alangkah baiknya cek berita hoaks berdasarkan fakta. Untuk fakta ini juga harus tahu siapa sumbernya, apakah dari institusi resmi seperti KPK atau POLRI atau dari pegiat ormas, tokoh politik.

Selanjutnya, perhatikan banyak sumber berita sehingga didapatkan gambaran yang utuh. Jadi akan lebih mudah bagi perempuan penulis cerdas untuk menangkap berita dengan benar.

Cek keaslian foto

Di era industri 4.0 ini, teknologi digital semakin canggih. Tidak hanya konten yang dapat dimanipulasi, tapi juga foto. Dengan kemampuan desain grafis yang oke, setiap penyebar berita hoaks mampu membakar amarah para pemburu berita di dunia maya untuk menyebarkan fitnah.

Untuk itu para penulis perempuan yang cerdas harus mengecek keaslian foto dengan memanfaatkan mesin pencarian Google lalu melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images.

Hasil pencarian ini akan menyajikan gambar serupa yang terdapat di internet agar mudah dibandingkan.

Tulisanmu itulah dirimu

Dengan melihat banyaknya berseliweran berita hoaks tersebut, membuat para perempuan penulis yang cerdas lebih hati-hati dan teliti dalam menyikapi.

Perbanyak menulis konten-konten positif tentang lingkungan sekitar dan meningkatkan level pemikiran kritis sebagai upaya memerangi informasi yang keliru.

Menanamkan pada diri sendiri dan keluarga merupakan garda terdepan mencegah hoaks. Artinya orang tua terutama ibu harus aktif saat anak mengakses internet.

Itulah beberapa hal bagi perempuan penulis cerdas dalam menyikapi berita hoaks. Sebagai seorang penulis, perempuan harus mampu menulis konten-konten positif dan menginspirasi banyak orang, bukan menulis konten yang negatif yang bisa menimbulkan amarah banyak orang.

Tulisan yang kita buat, merupakan cerminan dari diri kita sendiri sebagai perempuan penulis yang cerdas. Jadi berhati-hatilah menulis dan menyikapi berita hoaks.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini